Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hoaks Flu Spanyol 1918: Ikan Lele Penangkal Virus dan Disembuhkan Nyi Roro Kidul
30 Juli 2020 14:14 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejarawan University of Melbourne Ravando Lie bercerita, di masa itu salah satu faktor yang memperparah pandemi adalah hoaks di tengah masyarakat. Terkhusus di kalangan masyarakat Pulau Jawa.
Layaknya pandemi virus corona saat ini, hoaks bertebaran di seluruh lapisan, dari masyarakat kelas bawah hingga atas. Ravando mencontohkan, salah satu hoaks yang masif di Wonogiri, Jawa Tengah.
"Banyak sekali hoaks ketika kita melihat koran-koran sezaman kala itu. Karena beberapa kelompok etnis memiliki pandangan berbeda. Yang paling unik dan lucu ketika di Wonogiri di salah satu desa ada yang meyakini bahwa ikan lele bisa menangkal Flu Spanyol," kata Ravando dalam diskusi virtual yang dihelat BNPB, Kamis (30/7).
Ternyata hoaks itu sengaja dihembuskan oleh para pedagang lele yang picik. Mereka hanya ingin mengeruk keuntungan dari masyarakat yang belum memiliki pengetahuan banyak soal Flu Spanyol.
ADVERTISEMENT
"Yang mana pada akhirnya itu hanya akal-akalan pedagang lele saja. Dan ketahuan pada saat itu kabar menyebar, stok lele habis di pasaran," ungkap dia.
"Dan harganya naik berkali-kali lipat dan ternyata itu merembet sampai ke wilayah lainnya di Wonogiri," sambungnya.
Selain itu, di bagian Jawa Tengah lainnya, muncul hoaks soal Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul. Dikisahkan Ravando, ada sekelompok orang yang mengaku telah dipercaya Nyi Roro Kidul sebagai perantara.
"Sementara di Purwokerto muncul beberapa orang yang ingin mengeruk keuntungan dari pandemi ini, mereka mengklaim ditemui Nyi Roro Kidul. Jadi apabila yang ingin sembuh penduduk harus datang ke rumah mereka untuk menyumbang dan mereka akan didoakan agar selamat dari Flu Spanyol itu," tutur Ravando.
ADVERTISEMENT
Jadi seperti ada pola yang sama antara virus corona yang menjadi pandemi saat ini. Hanya bentuk hoaksnya saja yang berbeda.