Hotman: Makin Lucu, 90 Juta Suara Prabowo Mau Dibatalkan Romo dan Psikolog

2 April 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran Hotman Paris (tengah) berjalan untuk mendaftarkan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin (25/3/2024). Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran Hotman Paris (tengah) berjalan untuk mendaftarkan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin (25/3/2024). Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea, mengaku pusing dengan sidang lanjutan gugatan Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Selasa (2/4).
ADVERTISEMENT
Sidang hari ini adalah mendengarkan ahli dan saksi dari pemohon 02 Ganjar-Mahfud.
Hotman merasa aneh dengan para ahli yang dihadirkan Ganjar-Mahfud. Ia menyebut tidak logis 97 juta suara Prabowo mau dibatalkan dengan pesan moral.
“Masa 90 juta suara lebih dari Prabowo mau dibatalkan dari kesaksian pesan-pesan moral dari Romo,” kata Hotman kepada wartawan.
“ini kan masalah hukum, bukan masalah pesan-pesan moral,” lanjutnya.
Profesor Filsafat STF Driyarkara Franz Magnis-Suseno menjadi saksi ahli saat sidang lanjutan sengketa hasil pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (2/4/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Selain itu, Hotman menyoroti ahli psikologi sosial, Risa Permanadeli. Hotman menyinggung pernyataan Risa yang menyebut Prabowo menang karena pada 2014 dan 2019 dia menunjukkan sikap ingin berkuasa.
“Saat dia masuk tim Jokowi, dia menunjukkan sikap yang sangat cool, dia menunjukkan pribadi yang sangat cool,” ucapnya.
“Belum lagi tari-tari, gemoy-gemoy, joget-joget itu kata psikolog mereka, eh malah psikolognya menguntungkan kita. Jadi benar-benar saksi mereka itu malah menguntungkan kita,” kata Hotman.
ADVERTISEMENT