Houthi Serang Fasilitas Aramco di Jeddah, 2 Tangki Penyimpanan Minyak Terbakar

26 Maret 2022 3:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan kebakaran di fasilitas penyimpanan minyak Saudi Aramco, setelah serangan, di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/3/2022). Foto: Stringer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan kebakaran di fasilitas penyimpanan minyak Saudi Aramco, setelah serangan, di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/3/2022). Foto: Stringer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemberontak Houthi menyerang stasiun distribusi minyak Perusahaan Aramco di Jeddah, Arab Saudi. Akibatnya, dua tangki penyimpanan minyak perusahaan raksasa itu terbakar hebat. Beruntung tak ada korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, gumpalan besar asap hitam membubung tinggi di langit Jeddah. Lokasi tersebut dekat dengan lokasi Grand Prix Arab Saudi yang akan digelar pada akhir pekan ini.
Pernyataan koalisi Arab Saudi di media pemerintah mengatakan api telah dikendalikan. Namun, api masih bisa dilihat dalam siaran langsung yang disiarkan oleh saluran televisi Ekhbariya milik Arab Saudi.
Kementerian Energi Saudi mengatakan kerajaan mengutuk keras serangan sabotase tersebut. Dikhawatirkan serangan ini berdampak pada terganggungnya pasokan minyak global.
Kementerian menyalahkan Iran karena terus mempersenjatai Houthi dengan rudal balistik dan drone canggih, menekankan bahwa serangan itu "akan berdampak pada kapasitas produksi Kerajaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya (memasok minyak) ke pasar global".
Teheran telah membantah mempersenjatai Houthi. Belum ada komentar langsung dari pihak Aramco terkait serangan ini.
ADVERTISEMENT
Serangan itu terjadi saat Jeddah menjadi tuan rumah Formula Satu Grand Prix Arab Saudi. Asap hitam pekat terlihat dari sirkuit balapan, kata seorang saksi mata Reuters.
CEO Formula Satu Stefano Domenicali mengatakan kepada pembalap dan bos tim bahwa Grand Prix akan tetap berjalan sesuai rencana, tak terganggu peristiwa serangan ke fasilitas Aramco tersebut, menurut seorang sumber.
Pemandangan kebakaran di fasilitas penyimpanan minyak Saudi Aramco, setelah serangan, di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/3/2022). Foto: Stringer/REUTERS
Menarget Fasilitas Penting
Houthi merupakan salah satu musuh bebuyutan Arab Saudi. Mereka berhasil mengusir Pemerintah Yaman yang didukung oleh Arab Saudi tujuh tahun lalu. Houthi sendiri didukung oleh Teheran yang juga jadi musuh Arab Saudi.
Houthi belakangan ini telah memasifkan serangan terhadap fasilitas energi di kerajaan Arab Saudi selaku pengekspor minyak terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan kelompok itu meluncurkan rudal pada hari Jumat (25/3) ke fasilitas Aramco di Jeddah dan pesawat tak berawak di kilang Ras Tanura dan Rabigh. Selain itu, ia mengatakan Houthi juga menargetkan 'fasilitas penting' di ibu kota Riyadh.
Media pemerintah Saudi sebelumnya mengatakan koalisi Arab Saudi telah menggagalkan serangkaian serangan drone dan roket Houthi. Pertahanan udara Saudi juga menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan ke arah Jizan, yang menyebabkan kebakaran 'terbatas' di pembangkit listrik.
Eskalasi Houthi terjadi ketika utusan khusus PBB mencoba untuk mengamankan gencatan senjata sementara untuk bulan suci Ramadhan yang dimulai pada bulan April, dan menjelang pertemuan Riyadh dengan pihak Yaman untuk konsultasi akhir bulan ini.
ADVERTISEMENT
Washington mengutuk serangan terhadap sekutunya Arab Saudi, dan mengatakan akan terus bekerja dengan Riyadh untuk memperkuat pertahanannya sambil menggodok resolusi terhadap konflik di Yaman.
"Serangan itu tidak dapat diterima dan juga mempengaruhi infrastruktur Saudi serta sekolah, masjid dan tempat kerja dan membahayakan warga sipil termasuk warga AS," kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Jalina Porter kepada wartawan.