Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemerintah lewat Kementerian Sekretariat Negara mengambil alih pengelolaan dan pemanfaatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII ) dari Yayasan Harapan Kita yang didirikan Tien Soeharto . Pengambilalihan TMII ini didasarkan dengan terbitnya Perpres Nomor 19 Tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Kabag Humas TMII Adi Wibowo menjelaskan aset keluarga Soeharto tentu saja menjadi hal yang berbeda karena berada di luar TMII.
"Beda. Itu di luar TMII," kata Adi saat dihubungi, Kamis (8/4).
Sejauh ini, yang menjadi tanggung jawab TMII untuk dikelola seluas sekitar 150 hektare. Itu saja sudah dibatasi dengan tembok. Aset keluarga Soeharto di luar gedung yang berada di lahan 150 hektare ini.
"Yang dikelola TMII sekitar 150 hektare yang sudah dibatasi dengan tembok," ujarnya.
Dia pun menegaskan apa yang menjadi aset keluarga Soeharto tak menjadi kewenangan dari pengelola TMII. Sehingga dalam persoalan itu dia tak bisa memberikan pernyataan lebih rinci lagi.
ADVERTISEMENT
"Kalau soal itu saya enggak punya wewenang untuk menjawab. Itu di luar TMII," ujarnya.
Aset keluarga Soeharto yang berada di area TMII termasuk kompleks Masjid At-Tin, Museum Purna Bakti Pertiwi, gedung TPI.
Meski demikian, ia mengapresiasi keputusan pemerintah mengambil alih pengelolaan TMII. Ia berharap TMII akan semakin berkembang.
"Kami menyambut baik agar ke depan TMII semakin maju," pungkasnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Utama TMII Tantribali Lamo menjelaskan kawasan TMII yang berada di lahan seluas 150 hektare tidak termasuk Masjid Agung At-Tin, Green Terrace, Hotel Santika, dan Museum Purna Bhakti Pertiwi.
"TMII di atas 150 hektare tidak termasuk [Masjid] At-Tin, Green Terrace, Hotel Santika, serta Museum Purna Bhakti. Tahun '77 sudah diserahkan ke negara dan sertifikatnya ada di Sekneg," kata Tantribali.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, TMII dikelola selama 44 tahun oleh Yayasan Harapan Kita yang didirikan Tien Soeharto. Kini pengelolaannya diambil alih pemerintah karena berbagai pertimbangan, salah satunya untuk meningkatkan kontribusi keuangan dari TMII kepada negara.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: