Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Polemik cekcok anggota DPR RI sekaligus politikus PDIP Arteria Dahlan dengan Anggiat Pasaribu berujung damai. Keduanya, juga ibu Arteria yang terlibat dalam cekcok, Wasniar Wahab, sudah saling memaafkan atas kejadian di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (21/11) lalu.
ADVERTISEMENT
Anggiat yang juga karib disapa Rindu bahkan datang langsung ke ruang pertemuan Fraksi PDIP di DPR untuk menyampaikan permintaan maafnya. Saat bertemu ibunda Arteria, Anggiat menunduk untuk sungkem dan memeluknya sambil meminta maaf.
“Ibu, Rindu minta maaf,” kata Rindu, Kamis (25/11).
Mendengar permintaan maaf tersebut, Ibu Arteria mengungkapkan dirinya sejak awal sudah memaafkan Anggiat. Namun, sosok yang juga merupakan seorang guru itu mengaku heran karena Anggiat justru melaporkannya ke Polres Bandara Soetta.
"Sejak awal kami itu sudah memaafkan, cuma kami heran kok masih dilaporkan. Ibu memang seorang guru, 35 tahun di dunia pendidikan, mengajar di SMP 1 Perguruan Cikini, menghadapi berbagai anak dengan berbagai perangai tapi tidak apa. Itu sudah bagian dari kehidupan Ibu dan hidup di dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku perlakuan Anggiat di Bandara Soetta cukup mengejutkannya. Tetapi, Wasniar menegaskan telah memaafkan Anggiat, mengingat tuntutan terkait cekcok di kepolisian juga telah dicabut.
“Tapi peristiwa kemarin itu memang untuk Ibu berat sekali. Sangat mengagetkan, cukup mengagetkan. Memang Ibu seorang guru, menghadapi anak macam-macam, tapi belum pernah seperti ini. Tapi Rindu, Ibu sudah memaafkan,” tutur Wasniar.
Arteria dan Anggiat bertemu di ruang pertemuan Fraksi PDIP di DPR sekitar pukul 13.00 WIB. Keduanya memberikan keterangan atas cekcok dan menyampaikan permintaan maaf.
Anggiat tiba lebih awal bersama keluarga dan kuasa hukumnya, Clanse Pakpahan. Sementara Arteria datang bersama ibunya dan politikus PPP Hasan Husaeri Lubis yang memediasi kedua pihak.