Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Idrus Ungkap Rumitnya Putuskan Nasib RK: Jabar Pasti Menang, Jakarta Belum Tentu
25 Juli 2024 15:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ketua Pembina Dewan Bappilu Golkar, Idrus Marham, membeberkan perkembangan Ridwan Kamil dalam Pilkada Serentak 2024. Dia mengakui ada perdebatan di KIM soal ke mana RK akan maju, Jakarta atau Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Idrus menjelaskan, sosok RK ditugaskan oleh Golkar untuk di Jakarta dan Jawa Barat. Lalu Gerindra pun juga mengusulkan nama, terutama Jawa Barat.
Setelah mendapat tugas itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM) merespons dengan melakukan sejumlah simulasi nama. Dari perhitungan mereka, sosok RK keluar sebagai yang paling kompetitif.
"Lalu kemudian dibuat lah simulasi sedemikian rupa, diproyeksikan tokoh yang memungkinkan kompetitif bahkan memenangkan dari calon-calon yang ada adalah saudara RK," ujar Idrus dalam konferensi pers di Menteng, Jakpus, Kamis (25/7).
"Nah oleh karena itu ada beberapa partai mengusulkan ya RK aja di DKI Jakarta. Karena kita ingin memenangkan meskipun nanti bukan lagi Ibu Kota Negara tetapi tetap menjadi daerah yang sangat strategis menentukan warna politik ke depan. Karena itu bagaimanapun DKI Jakarta harus dimenangkan dan karena itu teman-teman mengusulkan RK aja di sini," tambahnya.
Namun di satu sisi, nama RK diyakini menang pada diskusi di dalam KIM bila maju di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Nah karena itu saya sudah katakan dulu dalam diskusi yang ada kalau misalkan RK yang menurut hasil elektoralnya [di Jabar] yang sangat tinggi sehingga Insyaallah tanpa mendahului keputusan Tuhan, takdir Tuhan, pasti menang," ujar Idrus.
Di titik inilah perdebatan muncul, bila RK di Jakarta siapa di Jawa Barat. Terutama, hasil survei elektoral RK yang tidak unggul untuk di Jakarta.
"Nah bagaimana kalau di sini belum tentu menang, lalu kemudian di sana sudah ditinggal, lalu Golkar bagaimana? Nah di sini belum sampai diskusi itu mensimulasikan," jelas Idrus.
Eks Mensos ini menjelaskan, KIM saat ini masih dalam diskusi perihal siapa sosoknya, bila RK di Jakarta. Semuanya masih dalam tahap simulasi.
"Kalau RK ke sini siapa yang di sana? Lalu Golkar bagaimana? Kalau misalkan saudara Dedi Mulyadi [Gerinda] jadi calonnya yang juga dulu adalah Ketua Golkar, kira-kira muncullah beberapa calon wakilnya. Dari PAN, ada si Desy Ratnasari, kemudian Arya Bima, kemudian ada lagi misalkan Ginanjar kalau salah dari Golkar, itu kan simulasi-simulasi," terangnya.
ADVERTISEMENT
Idrus mengaku KIM akan menggunakan perspektif 'siapa pun yang maju, harus menang'. Sebab, arahnya dari KIM adalah pendistribusian kader-kader yang sesuai dengan 3 nilai yang mengikat koalisi ini.
"Ada konsep keberlanjutan dari Pak Jokowi, kemudian ada konsep Indonesia Maju sebagaimana koalisi, lalu target kita ke depan tahun 2045 seperti apa. Nah ini yang mengikat kita," tutupnya.