Imam Masjid Nabawi Jadi Khatib Jumat di Istiqlal, Beri Pesan Rawat Toleransi

11 Oktober 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam Masjid Nabawi Syekh Dr. Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi menyampaikan khutbah sebelum menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Imam Masjid Nabawi Syekh Dr. Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi menyampaikan khutbah sebelum menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Imam Besar Masjid Nabawi Syeikh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi menjadi khatib dan imam salat Jumat di Masjid Istiqlal hari ini, Jumat (11/10). Ini jadi momen pertama khotbah di Istiqlal menggunakan bahasa Arab.
ADVERTISEMENT
"Biasanya tamu-tamu kita itu hanya jadi imam, tapi sekarang ini beliau bisa menjadi khatib sekaligus. Jadi kurang lebih 50 tahun Masjid Istiqlal baru pertama kali ini ada khotbah yang berbahasa Arab, yang langsung dikhotbahkan oleh Imam Besar Masjid Madinah yang sangat terkenal," kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/10) dikutip dari Antara.
Nasaruddin mengatakan khotbah yang disampaikan oleh Syeikh Ahmad turut menjadi kebanggaan Masjid Istiqlal, juga umat Islam di Indonesia.
Sebab, jelas dia, dalam khotbah tersebut Syeikh Ahmad terus memuji-muji Indonesia karena merupakan negara yang toleran, menghargai kebersamaan, menghargai demokrasi, menghargai tamu, dan negara yang mencintai kemanusiaan.
Imam Masjid Nabawi Syekh Dr. Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi berbibcang dengan Imam Besar Nasaruddin Umar, MA sebelum menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Seperti yang tadi disampaikan dalam khotbah, tidak umum lho, orang-orang Arab itu tidak gampang memuji orang," ucapnya
ADVERTISEMENT
"Itu dipuji di dalam sebuah khotbah. Itu tidak lazim dan Alhamdulillah seorang khatib dan ulama besar, seorang Imam Besar di Masjid Madinah memberikan pujian terhadap Indonesia," lanjutnya.
Oleh karenanya Nasaruddin mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menjaga, merawat, dan memelihara keramah-tamahan yang telah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
"Inilah pesan beliau (Syeikh Ahmad). Mari kita merawat keindonesiaan kita, mari kita merawat keislaman kita, dan mari kita merawat toleransi," ungkapnya.