Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Indonesia Belajar Cara Tekan Penggunaan Plastik dari Cile
30 Oktober 2018 20:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Persoalan sampah plastik di laut menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam Our Ocean Conference 2018. Indonesia sebagai negara kedua penyumbang sampah plastik ke lautan setelah China, berkomitmen untuk menekan penggunaan bahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap plastik, pemerintah Indonesia akan belajar dari Cile. Negara Amerika Latin itu sudah melarang penggunaan kantung plastik untuk industri ritel pada Juni 2018, sedangkan pelarangan kantung plastik untuk toko kecil berlaku efektif pada 2020.
"Kami membandingkan (dengan Cile) terkait kebijakan plastik. Kami juga menandatangani MoU mengenai masalah fisheries and aqua culture. Perspektif Cile ini satu isu penting mengenai kantung plastik," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai rangkaian pertemuan bilateral di sela Our Ocean Conference, Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10).
Kampanye yang dilakukan Cile untuk mengurangi ketergantungan masyarakatnya terhadap plastik , kata Retno, perlu ditiru oleh Indonesia. Terlebih dalam pertemuan tahunan ini, kebijakan Cile sebagai negara pertama di benua Amerika yang melarang penggunaan kantung plastik untuk bisnis ritel mendapat tanggapan positif.
ADVERTISEMENT
"Respons masyarakat Cile sangat positif dan mendukung mengenai stop using plastic bag," ujar Retno.
Selain itu dalam OOC, Indonesia dan Cile juga sudah merampungkan rumusan perjanjian kerja sama ekonomi secara komprehensif (comprehensive economic partnership agreement/CEPA). Setelah perjanjian itu nantinya diratifikasi, akan berlaku kerja sama dalam bidang perdagangan yang dilanjutkan dengan investasi.
"Cile adalah negara pertama di mana kita miliki kerja sama comprehensive economy yang pertama di kawasan itu," kata Retno.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini