Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa

5 April 2023 17:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 19 Oktober 2023 10:44 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi perbatasan Israel berjaga di kompleks Masjid Al-Aqsa, Rabu (5/4/2023). Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Polisi perbatasan Israel berjaga di kompleks Masjid Al-Aqsa, Rabu (5/4/2023). Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan yang dilakukan aparat keamanan Israel terhadap ratusan jemaah Muslim Palestina yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa, pada Selasa (4/4).
ADVERTISEMENT
Dalam aksi kekerasan di bulan suci Ramadhan tersebut, ratusan orang Palestina turut ditangkap oleh otoritas Israel.
Adapun kecaman Indonesia disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri RI dalam cuitannya di Twitter, pada Rabu (5/4). “Indonesia mengutuk tindak kekerasan aparat keamanan Israel di Masjid Al-Aqsa di bulan suci Ramadhan yang menyebabkan sejumlah jemaah terluka dan penangkapan ratusan lainnya,” bunyi cuitan Kemlu RI.
Tindakan Israel, sambung keterangan itu, telah menyakiti perasaan umat Muslim dunia. Aksi minim toleransi beragama ini juga dinilai sebagai pelanggaran nyata terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa dan akan memicu eskalasi konflik serta kekerasan.
Sehubungan dengan itulah, pemerintah Indonesia juga menyerukan perhatian dan tindakan dari dunia yang cenderung abai atas konflik menahun antara Israel-Palestina.
ADVERTISEMENT
“Indonesia mendesak PBB dan dunia internasional segera mengambil langkah nyata guna menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran Israel terhadap Al-Aqsa,” demikian pernyataan Kemlu RI.
Seorang wanita Palestina duduk di dekat polisi perbatasan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, Rabu (5/4/2023). Foto: Ammar Awad/REUTERS
Sebelumnya, pasukan Israel menyerbu ratusan jemaah Muslim Palestina yang sedang iktikaf di Masjid Al-Aqsa usai melaksanakan salat tarawih. Belasan aparat keamanan bersenjata berat memasuki situs suci tersebut dan membubarkan jemaah dengan menembakkan peluru karet, gas air mata, serta granat kejut.
Dikutip dari Reuters, target serangan aparat Israel juga tanpa pandang bulu — mereka bahkan melempar granat kejut ke arah seorang wanita lansia yang berada di dalam masjid suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ini.
“Saya sedang duduk di kursi dan membaca [Al-Quran],” ungkap wanita itu. “Mereka melempar granat kejut, satu dari itu mengenai dada saya,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
Laporan Bulan Sabit Merah Palestina, sebanyak tujuh jemaah masjid terluka akibat terkena tembakan peluru karet. Beberapa lainnya mengalami luka karena pukulan benda tumpul.
Pihaknya menambahkan, aparat keamanan Israel bahkan mencegah tim medis masuk ke dalam masjid untuk mengevakuasi korban luka.
Keesokan harinya, menyusul aksi kekerasan tersebut otoritas Israel melaporkan telah menangkap 350 orang yang terlibat dalam bentrokan. “Kami menangkap dan memindahkan mereka yang membarikade diri sendiri di dalam Masjid di Kota Tua di Yerusalem Timur,” bunyi pernyataan kepolisian Israel, seperti dikutip dari AFP.
Di antara ratusan orang yang ditangkap, polisi Israel turut menangkap seorang pria bermasker yang dianggap sebagai faktor utama penyerbuan terjadi.
Polisi Israel mengaku telah menerima laporan bahwa pria itu membawa batu, tongkat, dan kembang api ke dalam Masjid Al-Aqsa ketika para jemaah sedang beribadah.
ADVERTISEMENT
Dengan alasan bahwa pria itu dianggap berbahaya, aparat Israel kemudian langsung menyerbu Masjid Al-Aqsa dan membubarkan para jemaah yang berada di sana.
Terlepas dari penjelasan kepolisian Israel, Otoritas Palestina mengecam keras tindakan tersebut — menganggapnya sebagai tindak kriminal.
“Kami peringatkan kepada para penjajah [Israel] untuk tidak melewati garis batas di tempat suci, yang akan menyebabkan ledakan besar,” kecam juru bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh.