Ini Janji Belanda Usai Akui Proklamasi 17 Agustus 1945

15 Juni 2023 18:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Foto:  REUTERS / Eva Plevier
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Foto: REUTERS / Eva Plevier
ADVERTISEMENT
Pemerintah Belanda lewat Perdana Menteri Mark Rutte mengakui proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Rutte bahkan berjanji siap bekerja sama lebih erat dengan RI terkait perayaan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pernyataan mengenai kesiapan Rutte disampaikan Dubes Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, pada Kamis (15/6). Dia menyebut, pemerintah Belanda mengakui kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 lantaran itu adalah fakta sejarah.
"PM Rutte, saat ditanya oleh anggota parlemen berjanji akan melihat bersama Presiden Joko Widodo, bagaimana Belanda dapat terlibat lebih pada perayaan kemerdekaan Indonesia," ucap Grijns.
"Itu bila ada permintaan dari sisi Indonesia," sambung dia.
Dubes Belanda untuk RI. Lambert Grijns . Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Grijns menambahkan, selama bertugas menjadi Dubes di Indonesia ia berulang kali menghadiri HUT Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus.
"Raja kami juga menyampaikan selamat lewat telegram setiap tanggal 17 Agustus," ucap Grijns.
Pengakuan penuh tanpa syarat disampaikan Rutte pada sesi debat parlemen pada 14 Juni 2023. Ini merupakan pengakuan resmi pertama dari pihak Belanda sejak Sukarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan 78 tahun silam.
Para pemuda dari Laskar Bambu Runcing bersiap dengan tombak untuk menghadapi Belanda pada tahun 1946. Foto: ANRI/IPPHOS/Handout via REUTERS
"Belanda mengakui sepenuhnya tanpa syarat bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Kami melihat proklamasi sebagai fakta sejarah," ujar Rutte.
ADVERTISEMENT
Rutte mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir peristiwa 17 Agustus 1945 memang sudah menjadi perdebatan panas di jajaran pemerintah Belanda.
Sebab, selama ini Den Haag mengakui kemerdekaan Indonesia jatuh pada 17 Agustus 1949, ketika pihaknya menyerahkan kedaulatan Indonesia atas desakan kuat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar.