Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah Belanda lewat Perdana Menteri Mark Rutte mengakui proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Rutte bahkan berjanji siap bekerja sama lebih erat dengan RI terkait perayaan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pernyataan mengenai kesiapan Rutte disampaikan Dubes Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, pada Kamis (15/6). Dia menyebut, pemerintah Belanda mengakui kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 lantaran itu adalah fakta sejarah.
"PM Rutte, saat ditanya oleh anggota parlemen berjanji akan melihat bersama Presiden Joko Widodo, bagaimana Belanda dapat terlibat lebih pada perayaan kemerdekaan Indonesia," ucap Grijns.
"Itu bila ada permintaan dari sisi Indonesia," sambung dia.
Grijns menambahkan, selama bertugas menjadi Dubes di Indonesia ia berulang kali menghadiri HUT Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus.
"Raja kami juga menyampaikan selamat lewat telegram setiap tanggal 17 Agustus," ucap Grijns.
Pengakuan penuh tanpa syarat disampaikan Rutte pada sesi debat parlemen pada 14 Juni 2023. Ini merupakan pengakuan resmi pertama dari pihak Belanda sejak Sukarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan 78 tahun silam.
"Belanda mengakui sepenuhnya tanpa syarat bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Kami melihat proklamasi sebagai fakta sejarah," ujar Rutte.
ADVERTISEMENT
Rutte mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir peristiwa 17 Agustus 1945 memang sudah menjadi perdebatan panas di jajaran pemerintah Belanda.
Sebab, selama ini Den Haag mengakui kemerdekaan Indonesia jatuh pada 17 Agustus 1949, ketika pihaknya menyerahkan kedaulatan Indonesia atas desakan kuat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar.