Ini Pebisnis Muda Perempuan yang Juara 'Jagoan Tani' Banyuwangi

17 Juni 2022 13:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program 'Jagoan Tani', ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi, telah menyaring tim juara. Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi
zoom-in-whitePerbesar
Program 'Jagoan Tani', ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi, telah menyaring tim juara. Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi
ADVERTISEMENT
Program 'Jagoan Tani', ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi, telah menyaring tim juara. Sebanyak 1.015 anak muda dari 203 tim mengikuti ajang ini, dengan total hadiah modal Rp 125 juta. Berbagai usaha rintisan diajukan dan didiskusikan, mulai pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga kehutanan.
ADVERTISEMENT
Startup pertanian Durian Garden dari Desa Bayu, Kecamatan Songgon berhasil menjuarai kompetensi bergengsi Jagoan Tani Banyuwangi 2022. Ia berhasil menyisihkan lebih dari ratusan tim yang ikut berlaga di ajang inovasi pertanian bagi kalangan anak muda itu dan berhak mendapatkan bantuan modal senilai Rp 50 juta.
Program 'Jagoan Tani', ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi, telah menyaring tim juara. Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi
Hal tersebut diumumkan secara langsung dalam awarding yang dihelat di Pendopo Banyuwangi Sabha Swagata Blambangan, Kamis (16/6/2022).
Ketua Tim Durian Garden Songgon Syva Dila Kharisma menyebutkan usaha rintisannya tersebut dimulai sejak 2018 seusai merampungkan kuliah. Ia bersama sejumlah kawannya, memanfaatkan media sosial untuk melakukan penjualan si raja buah itu secara online.
“Kami menjualnya hingga ke luar kota. Dengan memanfaatkan media sosial dan market place, kami berhasil menjual durian hingga ke Jakarta dan luar kota lainnya,” ungkap Syva.
Program 'Jagoan Tani', ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi, telah menyaring tim juara. Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi
Tak sebatas melakukan penjualan secara online, melalui Durian Garden tersebut juga melakukan upaya pemberdayaan para petani durian.
ADVERTISEMENT
Selama ini, durian kerap dibeli oleh tengkulak secara grosir. Sehingga harganya lebih murah. Namun, melalui Durian Garden tersebut, pembelian bisa dilakukan per biji. “Dengan cara penjualan demikian, petani bisa untung hingga 300 persen,” terang Syva.
Lebih jauh Syva menyebutkan Durian Garden juga melibatkan masyarakat sekitarnya dalam pengembangan bisnisnya tersebut. Selain membuka destinasi wisata berbasis durian di kampungnya, ia juga memberdayakan warga untuk membuat beragam jenis olahan durian. “Kami juga melibatkan masyarakat untuk membuat beragam kue berbahan dasar durian,” jelasnya.
Dari upayanya tersebut, membuat dewan juri kepincut. Kukuh Roxa Putra sebagai juru bicara dewan juri menjelaskan ada tiga keunggulan dari Durian Garden Songgon tersebut. Mulai dari sustanability bussines (keberlanjutan bisnis), pelibatan masyarakat, hingga pemanfaatan sarana teknologi informasi.
Program 'Jagoan Tani', ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi, telah menyaring tim juara. Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi
“Dari tiga hal aspek tersebut, Durian Garden lebih unggul dibandingkan dengan para peserta lainnya,” ujar Founder PT. Pandawa Agri Industri tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, merasa bangga dengan para peserta Jagoan Tani. Menurutnya, hadirnya kalangan milenial dan anak muda lainnya terjun di dunia pertanian itu merupakan sesuatu yang luar biasa. “Di tengah berkurangnya petani, anak-anak muda Banyuwangi, justru berinovasi untuk bisa meningkatkan produktivitas pertanian hingga modernisasi pengelolaan hasil tani dan pemasarannya,” terang Ipuk.
Ipuk berharap para peserta Jagoan Tani untuk tak berhenti mengembangkan usaha rintisannya hanya sekadar dalam kompetisi tersebut. Namun, dapat dikembangkan lebih lanjut. “Ke depan, kita akan terus melakukan pendampingan, agar nantinya bisa benar-benar terwujud produk unggulan dari dunia pertanian Banyuwangi,” tegasnya.
Jagoan Tani kali ini memasuki pelaksanaan tahun kelima. Tak kurang 203 proposal yang terdaftar pada panitia. Dari sejumlah pendaftar tersebut, akhirnya terseleksi menjadi 152 tim. “Total semuanya ada 1015 peserta yang terlibat. Komposisinya, 52 persen laki-laki dan 48 persen perempuan,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi M. Khoiri.
ADVERTISEMENT
Dari 152 tim yang lolos tahap administrasi tersebut dilakukan sejumlah tes lanjutan. Mulai dari interview, persentase produk hingga tahapan inkubasi bisnis. Dari berbagai tahapan tersebut, terseleksi 30 startup yang lolos ke babak final. “Hasil penilaian akhir inilah yang menjadi juaranya,” kata Khoiri.