Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Inovasi Hajar Aswad Virtual, Upaya Mendigitalisasi Dua Masjid Suci
15 Desember 2021 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Imam Masjidil Haram yang juga Presiden Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (GPH), Syeikh Dr Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais , meresmikan program Inovasi Hajar Aswad Virtual.
ADVERTISEMENT
”Kita memiliki perbendaharaan agama dan sejarah yang agung yang wajib kita digitalisasi dan kita sampaikan kepada semua,” ungkap Syeikh As-Sudais saat peresmian program tersebut di kantornya di kompleks Masjidil Haram, Makkah, seperti dikutip dari situs GPH, Rabu (15/12/2021).
Program ini digarap oleh Direktorat Urusan Pameran dan Museum bekerja sama dengan Institut Penelitian Haji dan Umrah di Dua Masjid Suci Universitas Ummul Qura.
“Program ini bertujuan menggunakan realitas virtual (VR) dan pengalaman digital yang mensimulasikan fakta realitas,” tulis GPH.
As-Sudais menekankan agar tim bekerja untuk menciptakan lingkungan virtual guna mensimulasikan sebanyak mungkin pancaindra seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan dan bahkan penciuman, untuk menyampaikan semua karya atau produksi Dewan Pimpinan Umum (GPH) yang berkaitan dengan Dua Masjid Suci (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi).
ADVERTISEMENT
Juga untuk menunjukkan upaya pemerintahan Raja Salman bin Abdul Aziz yang bergelar Pelayan Dua Masjid Suci dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman ke seluruh dunia melalui dunia virtual.
Syeikh As-Sudais mengatakan bahwa Dua Masjid Suci memiliki peninggalan keagamaan dan sejarah yang besar, yang harus didigitalkan dan dikomunikasikan kepada masyarakat dunia.
Dalam peresmian itu, tampak Syeikh As-Sudais yang memiliki jabatan selevel menteri ini, mengenakan headset VR berwarna putih dan memegang motion controller berwarna senada. Dia juga tampak meraba benda seperti Hajar Aswad tiruan.
Sekilas Hajar Aswad
Menurut kepercayaan Islam, Hajar Aswad atau Batu Hitam dulunya adalah batu utuh yang turun dari surga. Menurut hadis, cahayanya mampu menyinari Barat hingga Timur. Warna aslinya putih melebihi putihnya susu, tapi menjadi hitam akibat dosa anak-anak Adam.
ADVERTISEMENT
Kini, akibat tindak pencurian dan perusakan selama ribuan tahun sejak diturunkan kepada Nabi Ibrahim AS, Hajar Aswad yang tersisa tinggal kepingan-kepingan kecil saja.
Sejumlah kepingan Hajar Aswad ditempatkan setinggi satu setengah meter dari permukaan tanah di sudut timur bagian Ka'bah. Dari jauh batu suci itu berwarna hitam kemerahan dengan rongga mirip mangkok minum.
Sudut Hajar Aswad dan yang sejajar menjadi titik mulai dan akhir ibadah Tawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah 7 kali melawan arah jarum jam.