Ipda Endri Dorong-Pukul Jurnalis, Kompolnas Minta Polda Jateng Usut Tuntas

8 April 2025 11:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner Kompolnas Choirul Anam saat dijumpai jelang sidang etik Kapolres Ngada di TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner Kompolnas Choirul Anam saat dijumpai jelang sidang etik Kapolres Ngada di TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, meminta Polda Jawa Tengah mengusut tuntas kasus dugaan kekerasan yang dilakukan Anggota Tim Pengamanan dan Protokoler Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yakni Ipda Endri Purwa Sefa.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap Polda Jawa Tengah yang akan melakukan proses anggota tersebut ya bisa proporsional dan bisa maksimal," kata dia melalui pesan singkat, Selasa (8/4).
Anam mengatakan jurnalis merupakan bagian penting dalam membangun citra Polri, sehingga ia menyayangkan adanya dugaan tindak kekerasan yang dilakukan anggotanya.
"Berharap tidak terjadi lagi oleh siapa pun dan kepada siapa pun. Jurnalis dan media bagian penting dalam negara hukum dan negara demokrasi," ujar dia.

Ipda Endri Minta Maaf

Wartawan foto LKBN ANTARA Makna Zaezar (kiri) yang menjadi korban kekerasan oknum polisi menjalani mediasi dengan pelaku, Walpri 2 Kapolri Ipda Endri Purwa Sefa (kanan) di Kantor LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah, di Semarang. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Sebelumnya, Ipda Endri menyampaikan permintaan maaf kepada pewarta foto Perum LKBN ANTARA, Makna Zaesar, atas insiden kekerasan saat kunker di Stasiun Semarang Tawang, Sabtu (5/4).
Permintaan maaf disampaikan usai pertemuan yang digelar di kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah di Semarang, Minggu (6/4) malam.
ADVERTISEMENT
Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Irfan Junaidi (kanan) bersama Kabid Humas Polda Jateng Artanto (kiri) menyaksikan oknum polisi Walpri 2 Kapolri Ipda Endri Purwa Sefa (kedua kanan) menjabat tangan Wartawan foto LKBN ANTARA Makna Zaezar (kedua kiri). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Hadir dalam pertemuan tersebut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto, yang mewakili Polri; Direktur Pemberitaan ANTARA, Irfan Junaidi; serta pewarta foto ANTARA, Makna Zaesar; serta Ipda Endri.
"Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan media atas kejadian di Stasiun Tawang," kata Ipda Endri.
Makna Zaesar sendiri sudah menerima permintaan maaf tersebut. Meski begitu, ia mengharapkan tetap ada tindak lanjut secara institusi kepolisian atas insiden yang terjadi.

Kapolri Minta Maaf

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) didampingi Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo (ketiga kanan) berbincang dengan calon penumpang kereta api saat meninjau di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf atas tindak kekerasan yang dilakukan oleh ajudannya terhadap jurnalis yang sedang meliput arus balik mudik di Stasiun Tawang, Kota Semarang, pada Sabtu (5/4).
ADVERTISEMENT
Sigit menyesali jika benar ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh ajudannya. Sebab, kata dia, hubungannya dengan para jurnalis terjalin begitu baik. Dia bakal segera menindaklanjuti dugaan kekerasan itu.
ADVERTISEMENT
"Saya cek dulu, karena saya baru mendengar dari link berita ini, namun kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Karena hubungan kita dengan teman-teman media sangat baik, segera saya telusuri dan tindak lanjuti," kata dia kepada wartawan pada Minggu (6/4).
"Secara pribadi saya minta maaf terhadap insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman rekan-rekan media," kata Sigit.