Iran Larang Pager dan Walkie-Talkie di Penerbangan Setelah Insiden Lebanon

12 Oktober 2024 19:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria memegang perangkat walkie-talkie setelah ia melepas baterainya saat pemakaman korban yang tewas saat ratusan perangkat pager meledak di seluruh Lebanon di pinggiran selatan Beirut, Rabu (18/9/2024). Foto: Anwar Amro/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria memegang perangkat walkie-talkie setelah ia melepas baterainya saat pemakaman korban yang tewas saat ratusan perangkat pager meledak di seluruh Lebanon di pinggiran selatan Beirut, Rabu (18/9/2024). Foto: Anwar Amro/AFP
ADVERTISEMENT
Iran secara resmi melarang penggunaan pager dan walkie-talkie di semua penerbangan, Sabtu (12/10). Keputusan itu diambil usai serangan sabotase mematikan di Lebanon yang dituduhkan kepada Israel.
ADVERTISEMENT
“Penggunaan perangkat komunikasi elektronik apa pun, kecuali ponsel, baik di dalam kabin maupun bagasi, telah dilarang,” ujar juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran Jafar Yazerlo, dilansir AFP yang mengutip ISNA.
Larangan ini muncul lebih dari tiga minggu setelah serangan yang menargetkan anggota Hizbullah, kelompok yang bersekutu dengan Iran di Lebanon.
Tas seorang pria meledak di sebuah supermarket ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon, Selasa (17/9/2024). Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
Serangan tersebut memicu ledakan pager dan walkie-talkie, menewaskan setidaknya 39 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya.
Iran dan Hizbullah menuding Israel sebagai pelaku, termasuk dalam serangan yang melibatkan duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani.
Larangan serupa sebelumnya juga diterapkan oleh maskapai Emirates, berbasis di Dubai. Mereka melarang penumpang membawa perangkat tersebut ke dalam pesawat.
Beberapa maskapai telah menangguhkan penerbangan ke Iran setelah serangan rudal yang dilancarkan Teheran terhadap Israel pada 1 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Serangan ini merupakan balasan Iran atas pembunuhan para pemimpin militan yang berafiliasi dengan Teheran, termasuk seorang jenderal Garda Revolusi Iran.
Israel berjanji akan membalas serangan tersebut. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa tanggapan Israel akan “mematikan, tepat, dan mengejutkan.”