Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Iran Tolak Mentah-mentah Simpati dari Trump Terkait Serangan ISIS
8 Juni 2017 14:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Iran menolak mentah-mentah simpati dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyusul serangan ISIS di gedung parlemen Teheran dan makam Khomeini. Menurut pemerintah Iran, simpati Trump itu "menjijikkan."
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Trump menyampaikan simpatinya terhadap terorisme di Teheran yang menewaskan 13 orang. Trump menyatakan belasungkawa, namun dia juga mengecam Iran dalam pernyataannya.
Trump mengatakan: "Negara yang mendukung terorisme berisiko menjadi korban dari kejahatan yang mereka promosikan."
[Baca juga: ISIS Menyamar jadi Wanita Saat Serang Parlemen Iran ]
Pemerintah Iran menolak simpati yang disertai celaan terhadap Iran itu. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan simpati itu bukan bentuk persahabatan.
"Pernyataan yang menjijikkan dari Gedung Putih....rakyat Iran menolak klaim persahabatan dari AS itu," ujar Zarif.
[Baca juga: ISIS Rilis Video Penyerbuan di Parlemen Iran ]
Pernyataan Trump itu sesuai dengan sikap AS yang sejak tahun 1984 menganggap Iran sebagai negara pendukung terorisme. AS dan Iran saat ini berkonflik di Suriah dan Irak.
ADVERTISEMENT
Serangan pada Rabu (7/6) adalah yang pertama dilakukan ISIS di ibu kota Iran. Sebanyak 13 orang tewas dan 43 lainnya terluka saat ISIS melakukan penembakan dan meledakkan bom bunuh diri di gedung parlemen Teheran dan makam Khomeini.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini