Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jadi Polwan Terbaik PBB, Briptu Renita Bicara Kesetaraan Gender di Dunia Polisi
17 November 2023 18:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Briptu Renita Rismayanti berhasil meraih penghargaan sebagai polisi wanita (polwan) terbaik dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penghargaan diberikan berkat kinerjanya sebagai Petugas Database Kejahatan dengan Misi Stabilisasi Terintegrasi Multidimensi PBB di MINUSCA.
ADVERTISEMENT
Renita merasa beruntung bisa menyalurkan keterampilan yang dimilikinya untuk meningkatkan keamanan bagi masyarakat di Republik Afrika Tengah.
Menurutnya, penghargaan ini juga bisa menjadi bukti bahwa seluruh bidang di kepolisian dapat diisi oleh perempuan. Sehingga bisa memotivasi rekan sesama polwannya untuk bisa berkontribusi bagi Polri.
"Saya berharap visibilitas yang datang dari memenangkan penghargaan ini akan memperkuat di antara perempuan dan anak perempuan bahwa semua bidang keahlian dalam kepolisian terbuka untuk kita," kata Renita dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11).
Di sisi lain, Renita juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti atas dukungan yang diberikan.
"Award ini tidak akan tercapai tanpa dukungan Kepala Kepolisian RI. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolri yang telah mendukung saya dalam misi PBB ini," ucap dia.
Wanita kelahiran Magelang 28 Oktober 1996 itu merupakan salah satu personel Divhubinter Polri yang mulai berdinas sejak tahun 2014. Briptu Renita dikenal fasih berbahasa asing maupun bahasa daerah.
ADVERTISEMENT
Pada Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Afrika Tengah (MINUSCA), Briptu Renita bertugas menyusun konsep dan mengembangkan basis data kriminal yang memungkinkan polisi PBB untuk memetakan dan menganalisa titik rawan kejahatan dan kekacauan.
Basis data kriminal itu kemudian akan membantu pasukan keamanan negara untuk merencanakan operasi dengan lebih baik.