Jalur Pendakian Gunung Agung Bali Tutup, Pemandu Pasrah

23 Juni 2023 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pura Besakih dengan pemandangan indahnya Gunung Agung. Foto: Yolya Ilyasova/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pura Besakih dengan pemandangan indahnya Gunung Agung. Foto: Yolya Ilyasova/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gubernur Bali, I Wayan Koster menyatakan jalur pendakian Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, sudah ditutup.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, baik kepala desa dan pemandu sepakat mengikuti kebijakan pemerintah daerah membatasi kegiatan wisata di kawasan suci.
"Saya sudah bertemu dengan kepala desa, bendesa adat, forum peduli hutan, dan pemandu, semuanya setuju untuk melakukan penutupan pendakian ke Gunung Agung karena Gunung Agung termasuk kawasan suci," katanya kepada wartawan, Jumat (23/6).
Sementara itu, aktivitas pendakian di Gunung Batur di Kabupaten Bangli belum ditutup. Koster akan bertemu dengan pihak desa dan pemandu setempat membahas penutupan ini.
"Akan dikumpulkan (kepala desa dan pemandu Gunung Batur), sekarang baru Gunung Agung, klir," katanya.
Gubernur Bali I Wayan Koster tinjau persiapan Seminar Haluan Pembangunan Bali, 100 Tahun Bali Era Baru, Kamis (4/5/2023). Foto: Dok. PDIP
Aktivitas wisata di area gunung rencananya akan dibatasi hanya sampai di bawah kaki gunung. Koster masih menyusun regulasi terkait hal ini.
"Jadi hanya boleh aktivitas di bawah Gunung Agung,"sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Pendaki Gunung Agung Jalur Edelweis, Mangku Komang Kayun mengatakan, baru dua dari sembilan jalur pendakian ditutup. Yakni, jalur pendakian lewat Pura Pengubengan Besakih dan Pura Pasar Sebudi, Selat.
Penutupan Gunung Agung secara resmi dilaksanakan menunggu peraturan daerah terbit. Aktivitas pendakian masih diizinkan dengan syarat menggunakan pemandu lokal.
"Saya lihat informasi pendakian jalur Pasar Agung dan Pengubengan tutup tapi itu bisa dijajaki sama pemandu kalau memang benar-benar mengikuti aturan dan tidak melanggar aturan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya saat dihubungi.
Kayun mengaku sejatinya tidak semua pemandu sepakat dengan penutupan aktivitas pendakian. Pemandu berharap aktivitas pendakian dibatasi daripada ditutup.
Namun, para pemandu pasrah mengikuti arahan pemerintah daerah. Ada 97 pemandu di Gunung Agung.
ADVERTISEMENT
Savana tianyar pemandangan epik terbaik untuk melihat gunung agung. Foto: Hai.Gandhi/Shutterstock
Jika pemerintah mengangkat pemandu menjadi tenaga kontrak penjaga hutan atau disebut Jaga Wana Kerthi diharapkan gajinya sesuai dengan pendapatan mereka, yakni sekitar Rp 6-10 juga per bulan.
"Itu kan daerah beliau yang mengatakan seperti itu (semua pemandu sepakat) tapi kami sebagai rakyat kecil apa boleh buat tetap mengikuti aturan dari atas," katanya.
Rata-rata jumlah pendaki Gunung Agung mencapai 100 orang per hari. Para pendaki didominasi warga indonesia. Menurut Kayun, para pendaki telah diberikan arahan agar baik tutur kata dan perilaku sopan sebelum mendaki.
Adapun 7 jalur yang belum ditutup adalah jalur Hidden Forest, Edelweiss, DBS Trekking Centre, Jalur Pura Lawangan, Kecamatan Bebandem dan Jalur Kedampal.