Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Wahana perosotan di kolam renang Kenjeran Park di Surabaya, Jawa Timur, ambrol pada Sabtu (7/5). Akibat kejadian itu, 16 orang mengalami luka.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar korban luka adalah anak-anak. Para korban saat ini dirawat di dua lokasi, yakni di RS Soewandhi dan RS Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Tercatat 8 orang dirawat di RSUD Dr Soetomo sedangkan 8 orang lainnya dirawat di RS Soewandhie.
Sedangkan pasien yang sudah dibolehkan pulang dari RSUD Dr Soetomo ada 1 pasien dan 4 orang pasien di RS Soewandhie juga sudah diperbolehkan pulang.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berjanji bakal melakukan evaluasi terhadap pengelola wisata Kenpar ini. Pemkot Surabaya akan turun langsung dalam menguji kelayakakan wahana di sana.
"Dalam pemeliharaan itu kan milik swasta, jadi kalau pemeliharaan ini dilakukan oleh investor dan harus menjamin layak fungsi wahananya, maka dari itu kita nanti lakukan evaluasi di tempat wahana atau wisata lainnya,” ucap Eri.
ADVERTISEMENT
Ia juga meminta kepada kepada pengelola untuk bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi di lokasi wisata KenPark. Baik saat pengobatan hingga pemulihan korban pascarawat inap di rumah sakit.
"Kami juga minta kepada manajemen untuk bertanggung jawab penuh dan saya juga minta agar mengecek kembali wahananya, yang sekarang masih dalam penyelidikan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," tegas Eri.
DPRD Surabaya Minta Kenpark Tanggung Jawab
Sementara anggota Komisi C DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am menilai pihak KenPark lalai atas ambrolnya seluncuran air ini.
Menurut Ghoni, pengelola KenPark tak mampu mengantisipasi lonjakan wisatawan semasa libur panjang Lebaran, terutama arena wisata yang banyak diminati pengunjung.
Dia menduga, pihak pengelola hanya mencari keuntungan, tanpa melakukan kontrol dan perawatan arena wisata.
ADVERTISEMENT
"Saya minta safety-nya diperhatikan kepada pengelola kolam renang. Jangan berorientasi pada keuntungan saja. Karena kan sudah ada kejadian di tahun-tahun sebelumnya,” tegas Ghoni.
Untuk itu, dia mendesak pihak pengelola untuk bertanggung jawab dengan menanggung seluruh biaya pengobatan korban, hingga biaya keseluruhan dari musibah yang menimpa para wisatawan.
Khofifah Minta Investigasi Hingga Tuntas
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi insiden runtuhnya wahana perosotan itu pada Minggu (8/5).
Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim telah berkoordinasi langsung dengan berbagai pihak. Di antaranya Wali Kota Surabaya dan pengelola Kenpark guna melakukan investigasi menyeluruh.
"Hari ini seperti yang sudah terkonfirmasi, kami melihat di lapangan ada bagian dari Cycle Waterpark yang patah," kata dia.
ADVERTISEMENT
Khofifah menuturkan, menurut penjelasan tim manajemen Kenpark, wahana perosotan telah mengalami proses kalibrasi pada 2021. Bahkan, kalibrasi berkala juga telah dilakukan dua tahun lalu.
"Saya tadi bertanya pada Pak Paul, Manager Kenpark, proses kalibrasinya bagaimana. Rupanya dua tahun lalu sudah dilakukan kalibrasi, tahun kemarin terkonfirmasi juga dilakukan kalibrasi," kata Khofifah.
Selama proses investigasi berjalan, Pemprov Jatim juga memprioritaskan penanganan medis hingga Psychosocial Therapy (terapi psikososial) bagi para korban.
Selain mengalami cidera secara fisik, proses penyembuhan trauma (Trauma Healing) bagi pada korban juga diharapkan bisa beriring di dua rumah sakit serta berlanjut sampai ke rumah.
"Bagaimana penanganan medis seiring dengan penanganan Psychosocial Therapy ini dapat kita maksimalkan. Yang sudah kembali ke rumah, Pak Wali nanti akan mengirimkan tim Trauma Healing yang dimiliki oleh PSM-PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) kita," tutur Khofifah.
ADVERTISEMENT
"Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh penyelenggara wahana wisata khususnya water park dan yang serupa. Semua Kepala Daerah saya minta melakukan pengecekan ulang atas wahana wisata yang ada. Pastikan proses kalibrasi dilakukan secara rutin. Pastikan semua alat permainan aman dan laik digunakan," tandasnya.
Muhadjir Minta Pengelola Wisata Evaluasi
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy membesuk para korban luka akibat terjatuh dari wahana perosotan kolam renang Kenjeran Park, di RS Soewandhi dan RS Soetomo, Surabaya.
Ia menyampaikan rasa prihatin atas insiden ambrolnya wahana perosotan itu.
"Saya ikut prihatin atas kejadian insiden di Kenjeran Park. Ini tentu saja sesuatu yang tidak boleh terjadi lagi di tempat lain," ucapnya.
Muhadjir menuturkan, para korban yang dirawat di RS Soewandhi tidak mengalami luka parah. Sedangkan di RS Soetomo, korban mengalami luka cukup berat.
ADVERTISEMENT
"Ini telah ditangani dokter-dokter yang berkompeten sehingga diharapkan semuanya bisa terselesaikan dengan baik. Insyaallah akan segera sembuh," ujarnya.
Berkaca dari kejadian ini, Muhadjir mengimbau agar para pengelola tempat rekreasi untuk mengecek fasilitas agar tetap dalam keadaan prima dan bisa menerima pengunjung.
"Karena sekarang ini sedang puncaknya anak-anak dan warga berkunjung ke tempat rekreasi tolong betul-betul dicek kondisi dari wahana yang dimiliki. Terutama wahana yang punya risiko supaya dicek seperti kalibrasinya dan dicek standarnya," ucap dia.
Eks Mendikbud itu juga meminta pengelola tempat rekreasi agar mengawasi pengunjung saat menggunakan fasilitas mereka agar tetap mematuhi prosedur. Insiden ini harus menjadi pelajaran dan jangan sampai terulang kembali.
"Saya mohon petugas-petugasnya juga mengawasi mereka yang menaiki wahana-wahana itu. Jangan sampai penggunaannya melampaui prosedur yang seharusnya," kata Muhadjir.
ADVERTISEMENT
"Apalagi kalau wahana yang punya risiko tinggi. Dan harus betul-betul waspada. Apalagi anak-anak kan banyak ulah saat bermain. Harus diawasi betul," tutur dia.
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI .