Jelang Invasi Israel ke Rafah, Mesir Bangun Tembok Beton 7 Meter di Dekat Gaza

19 Februari 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Citra satelit menunjukkan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza dekat Rafah. Foto: Maxar Technologies/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Citra satelit menunjukkan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza dekat Rafah. Foto: Maxar Technologies/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Mesir mulai membangun area tertutup yang dikelilingi tembok beton tinggi di sepanjang perbatasannya dengan Jalur Gaza, menjelang invasi darat Israel ke Rafah. Area ini tampaknya ditujukan untuk menampung warga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel ke Rafah nantinya.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, Israeli Defense Forces (IDF) menyusun rencana untuk menyerang Rafah—yang dijadikan tempat berlindung bagi setengah dari total populasi warga Palestina di Gaza, sebagai bagian dari misi 'menghancurkan benteng pertahanan Hamas yang tersisa'.
Peta Gaza - Rafah Foto: google.maps
Dikutip dari The Guardian, laporan mengenai aktivitas pembangunan tembok ini berasal dari gambar dan video satelit yang dipublikasikan organisasi hak asasi manusia berbasis di Inggris, Sinai Foundation for Human Rights (SFHR). Organisasi ini memiliki tim yang memantau kondisi di Provinsi Sinai Utara.
Citra satelit SFHR menunjukkan, para pekerja yang dengan truk dan buldoser sedang membangun penghalang beton dan menara di sekitar area sebidang tanah di sisi Mesir dari penyeberangan Rafah.
Warga Palestina berlindung di perbatasan dengan Mesir, di tengah kekhawatiran eksodus warga Palestina ke Mesir, seiring berlanjutnya konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah selatan Jalur Gaza. Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Menurut The Washington Post, area tanah itu memiliki luas sekitar 21 km persegi dan sebanyak 5 km persegi dari total luas tanah itu sudah dibersihkan. SFHR mengatakan, tembok beton setinggi tujuh meter akan mengelilingi area ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip pejabat Mesir, The Wall Street Journal, melaporkan, area itu merupakan bagian dari rencana darurat pemerintah Kairo jika warga Palestina dalam jumlah besar berhasil menyeberang ke Mesir untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel—area ini mampu menampung lebih dari 100 ribu orang.
"Tempat itu dikelilingi oleh tembok beton dan jauh dari permukiman Mesir. Sejumlah besar tenda telah dikirim ke lokasi tersebut," bunyi laporan The Wall Street Journal.
Namun, video citra satelit SFHR tertanggal 15 Februari tersebut tidak memberikan indikasi apakah saluran air atau infrastruktur lainnya sudah dipasang pihak berwenang atau belum.
Para pekerja membangun pagar semen besar di dekat perbatasan dengan Gaza di Rafah, Mesir. Foto: STR/REUTERS
SFHR hanya mengatakan, citra satelit itu membuktikan upaya Mesir untuk menampung warga Palestina.
"Video-video ini menunjukkan upaya untuk membangun sebuah area terisolasi yang dikelilingi oleh tembok di perbatasan dengan Jalur Gaza, dengan tujuan untuk menerima para pengungsi jika terjadi eksodus besar-besaran," tulis SFHR.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Provinsi Sinai Utara Mohamed Abdel-Fadil Shousha mengatakan, pembangunan area di perbatasan ini dimaksudkan untuk mendata rumah-rumah yang dihancurkan—sebagai bagian dari perang antara Mesir melawan militan di Sinai Utara. Perang ini sudah berlangsung selama satu dekade.
Meski begitu, Shousha menekankan langkah itu juga sekaligus dapat menjadi antisipasi menampung warga Palestina. "Mesir siap untuk semua skenario jika Israel melakukan operasi militer di gubernuran perbatasan Palestina," kata Shousha.