Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jelang KTT G20, Bom Bunuh Diri Meledak di Luar Mahkamah Agung Brasil
14 November 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pria tewas dalam ledakan bom bunuh diri yang terjadi di luar gedung Mahkamah Agung Brasil pada Rabu (13/11) malam. Insiden ini muncul lima hari menjelang KTT G20 di Rio de Janeiro.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut memicu kekhawatiran keamanan di Brasil, yang akan segera menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin dunia dari 20 negara dengan ekonomi terbesar.
Menurut pejabat setempat, pria tersebut dilaporkan melakukan aksi bom bunuh diri setelah mencoba memasuki gedung Mahkamah Agung.
Ledakan pertama terjadi di area parkir dekat gedung pengadilan, diikuti ledakan kedua beberapa detik kemudian di depan gedung.
Jasad pria tersebut ditemukan tak lama setelah ledakan kedua terjadi.
Wakil Gubernur Distrik Federal, Celina Leao, menduga pria itu bertindak sendiri. Ia berharap insiden ini merupakan aksi “lone wolf” tanpa keterlibatan kelompok lain. Namun belum ada kepastian terkait motifnya.
Polisi setempat belum mengidentifikasi pria tersebut secara resmi lantaran masih ada potensi bahan peledak tambahan di tubuhnya yang memerlukan penanganan khusus.
Sementara itu, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva diketahui baru saja meninggalkan istana kepresidenan beberapa saat sebelum ledakan terjadi.
ADVERTISEMENT
Para hakim Mahkamah Agung juga berhasil dievakuasi dengan aman setelah sesi pleno yang baru saja selesai ketika ledakan mengguncang gedung tersebut.
Lokasi ledakan berada di kawasan Plaza Tiga Kekuatan di Brasilia, alun-alun ikonik yang menghubungkan gedung-gedung utama pemerintah federal Brasil.
Pihak kepolisian menurunkan regu penjinak bom ke alun-alun untuk penyelidikan lebih lanjut dan memastikan keamanan area.
Tempat tersebut juga pernah menjadi lokasi kerusuhan besar pada 8 Januari 2023. Kala itu pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro merusak gedung-gedung pemerintahan imbas hasil pemilu.