Jelang Pemilu AS: Kamala Kampanye di Gereja, Trump Bagi-bagi Kentang Goreng McD

21 Oktober 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump bekerja di belakang meja kasir saat mengunjungi McDonalds di Feasterville-Trevose, Pennsylvania, Amerika Serikat, Minggu (20/10/2024). Foto: Doug Mills/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump bekerja di belakang meja kasir saat mengunjungi McDonalds di Feasterville-Trevose, Pennsylvania, Amerika Serikat, Minggu (20/10/2024). Foto: Doug Mills/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Dua minggu jelang pemilihan presiden AS, kedua kandidat terus bersaing keras untuk meraih dukungan di negara bagian kunci.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (20/10) waktu setempat, calon wakil presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris, mengunjungi dua gereja di Georgia. Sementara mantan presiden Donald Trump, dari Partai Republik, mengunjungi McDonald’s di Pennsylvania.
Dalam kesempatan itu ia kembali menuduh Kamala berbohong tentang pengalaman kerjanya di jaringan restoran cepat saji tersebut.

Kampanye Harris di Gereja Georgia Serukan Persatuan

Calon presiden dari Partai Demokrat dan Wakil Presiden AS Kamala Harris berpidato dalam kebaktian Minggu Souls to the Polls di Gereja Internasional Divine Faith Ministries di Jonesboro, Georgia, Amerika Serikat, Minggu (20/10/2024). Foto: Elijah Nouvelage/ REUTERS
Kamala menghadiri ibadah di Gereja Baptis Misionaris Kelahiran Baru di Stonecrest, Georgia. Di hadapan ribuan jemaat, ia menyoroti keberanian para penyelamat yang menangani dampak Badai Helene di Florida, seraya mengkritisi iklim politik yang semakin memanas.
“Di seluruh negeri, kita melihat beberapa pihak yang berusaha memperdalam perpecahan, menyebarkan kebencian, menebar ketakutan, dan menciptakan kekacauan,” ucap Kamala, seperti dikutip dari Reuters.
Ia juga mengajak jemaat untuk memilih pemimpin yang mengedepankan kebaikan dan kasih, bukan kekuatan yang diukur dari “siapa yang dikalahkan”.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan MSNBC, Harris menanggapi kritikan Trump yang menyebutnya sebagai “wakil presiden yang buruk”.
“Rakyat Amerika pantas mendapatkan yang jauh lebih baik,” tegas Kamala kepada aktivis hak-hak sipil, Al Sharpton.

Trump Bagi-bagi Kentang Goreng McDonald’s

Calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump bekerja di belakang meja kasir saat mengunjungi McDonalds di Feasterville-Trevose, Pennsylvania, Amerika Serikat, Minggu (20/10/2024). Foto: Doug Mills/Pool via REUTERS
Di Pennsylvania, Trump mengundang perhatian saat ia mengunjungi McDonald’s di pinggiran Philadelphia.
Mantan presiden itu mengenakan celemek dan memasak kentang goreng, lalu membagikan kepada pendukungnya melalui jendela drive-thru restoran yang ditutup untuk umum.
Ribuan orang berkumpul di seberang jalan untuk menyaksikan aksinya.
“Saya suka pekerjaan ini,” kata Trump dengan antusias.
Kecintaannya pada makanan cepat saji memang telah lama diketahui publik. Trump juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang Kamala, yang pernah mengeklaim bekerja di McDonald’s saat kuliah. Trump menuduhnya berbohong, meski tanpa bukti konkret.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Kamala, Ian Sams, menyebut aksi Trump sebagai tanda keputusasaan.
“Yang dia tahu hanyalah berbohong,” ucap Sams. Ia juga menyindir Trump yang tak akan memahami sulitnya bekerja di musim panas karena selama ini hidup dalam kemewahan.

Perebutan Dukungan di Negara Bagian Kunci

Calon presiden AS Kamala Harris berjabat tangan dengan Calon presiden AS Donald Trump saat debat kedua Pemilu AS di National Constitution Center di Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu (11/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
Sementara Trump mencoba menyindir Kamala, kunjungannya ke McDonald’s menurut berbagai pihak telah membuka celah kritik.
Tim kampanye Kamala menyoroti bahwa Trump pernah menentang kenaikan upah minimum federal dan mendukung aturan yang mempersulit pekerja menuntut perusahaan induk jika pemilik waralaba melanggar aturan upah dan lembur.
Kedua kandidat terus menggalang dukungan di negara bagian yang belum pasti. Kamala fokus menarik pemilih di Georgia, sementara Trump berusaha memobilisasi basis pendukungnya di Pennsylvania. Kedua wilayah itu dianggap sebagai medan pertempuran penting pada pemilu AS November mendatang.
ADVERTISEMENT