Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jenderal Maruli soal Tentara Bayaran RI di Ukraina: Bisa Jadi WNI Bukan TNI
21 Maret 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kedubes Rusia di Jakarta mengungkap ada 10 tentara bayaran dari Indonesia di perang Rusia-Ukraina. Menanggapi ini Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD ) Jenderal Maruli Simanjuntak menegaskan mereka bukan anggota TNI AD.
ADVERTISEMENT
Menurut Maruli bisa jadi itu orang Indonesia yang sudah bergabung dengan militer Amerika. Dari sana baru menjadi tentara bayaran.
"Itu kan orang Indonesia sudah ke mana-mana, ada yang sudah jadi TNI di Amerika, atau di mana. Kita belum tahu nih orang ini, itu berangkatnya darimana berangkatnya," kata Maruli kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kamis (21/3).
Status WNI 10 orang Indonesia itu, kata Maruli, juga belum pasti. Sebab yang bicara baru dari pihak Rusia.
"Belum bisa dibuktikan karena mereka yang bicara," ujarnya.
Namun, ia bisa memastikan mereka bukan TNI AD. Sebab jika tentara pasti sudah ketahuan siapa orang itu.
"Tidak mungkin kalau dari TNI sudah terorganisir pakai tiket kan pasti ketahuan," kata Maruli.
ADVERTISEMENT
"Dia disersi melawan ini nggak ada perintah. Berapa orang itu kemarin? 10 orang, cuma 10 orang pasti ketahuanlah kita kan apel pagi," tambahnya.
Juru bicara Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, juga sudah angkat bicara terkait kabar itu. Menurutnya kabar itu masih perlu didalami lebih lanjut.
"Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut. Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki," kata Iqbal dalam keterangannya, Jumat (15/3).
Tentara Bayaran
Kedubes Rusia di Jakarta mencatat ada 10 tentara bayaran dari Indonesia yang berperang di Ukraina. Empat di antaranya tewas.
"Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat dan mendata semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran," kata keterangan Kedubes Rusia lewat unggahan di Telegram pada Jumat (15/3).
ADVERTISEMENT
"Sejak 24 Februari 2022, tercatat sekitar 13.387 tentara bayaran asing telah memasuki Ukraina. Sementara itu, telah dikonfirmasi bahwa sekitar 5.962 tentara bayaran asing dihancurkan," sambung mereka.
Namun, kabar dari Rusia itu dibantah pihak Ukraina. Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, bilang yang dikatakan oleh pihak Rusia hanyalah kebohongan belaka.
"Rusia hanya menyebar kebohongan, silakan tanya mereka di mana fakta dan buktinya. Pembohong," jelas Vasyl.