Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies Tawarkan Program Medical Check-up Gratis

15 Agustus 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kedatangan Anies Baswedan di Kampung Elektro, Muara Baru, Jakarta Utara pada Kamis (8/8/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kedatangan Anies Baswedan di Kampung Elektro, Muara Baru, Jakarta Utara pada Kamis (8/8/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan menawarkan program pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU) gratis bagi seluruh warga Jakarta, bila ia terpilih lagi jadi Gubernur Jakarta untuk periode keduanya.
ADVERTISEMENT
Program ini termaktub dalam misi Anies untuk Jakarta yang warganya sehat, bahagia, dan makin canggih. Dijelaskan, program ini mendorong warga Jakarta jadi lebih sehat dan bahagia.
Menurut juru bicara Anies, Angga Putra Fidrian, medical check-up gratis ini membuka akses pada seluruh warga Jakarta untuk terus memantau dan memelihara kesehatannya, sehingga kehidupan warga Jakarta lebih bahagia dan berkualitas.
“Pak Anies ingin memberikan akses pada warga untuk memantau dan memelihara kesehatannya melalui program medical check-up gratis, agar warga Jakarta jauh lebih sehat, lebih gesit, dan memiliki kehidupan yang Bahagia,” kata Angga, Kamis (15/8/2024).
Tak hanya itu, lanjut Angga, Anies juga mendorong sektor kesehatan dengan membangun literasi kesehatan dan kebugaran (wellness/ fitness/ personal care/ beauty).
ADVERTISEMENT
“Selain program medical check-up gratis, juga ada program membangun literasi kesehatan. Sektor kebugaran juga perlu didorong untuk meningkatkan kepedulian masyarakat pada Kesehatan,” kata Angga.
Pada periode sebelumnya, lanjut Angga, program Anies di bidang kesehatan juga beragam, antara lain penyediaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus.
Pada 2022, capaian KJS Plus pada Universal Health Coverage mencapai 98,54 persen dari target 100 persen, yang merupakan pelengkap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
JKN, kata dia, mampu menjangkau 1.357 orang dari masyarakat kurang mampu sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), serta 3.065 orang pengemudi Transjakarta dan JakLingko, dan 2.127 orang tokoh agama.
Tidak hanya melayani pengobatan, lanjut Angga, program ini juga mempromosikan kesehatan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatan warga Jakarta.
ADVERTISEMENT
(LAN)