Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Jimly Asshiddiqie-Faisal Basri Antar Salim Said ke Peristirahatan Terakhir
19 Mei 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Prof. Salim Said dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (19/5). Dia dimakamkan sekitar pukul 13.15 WIB.
ADVERTISEMENT
Selain keluarga, istri dan anak, pemakaman Prof Said juga dihadiri langsung sahabat yang juga tokoh nasional seperti mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, seniman Slamet Rahardjo, hingga ekonom Faisal Basri.
Ketiga turut menyambut jenazah Prof. Said setibanya di TPU. Mereka juga terlihat mengantar dan menggotong keranda jenazah ke makam.
Bahkan Jimly turut menyampaikan kalimat sambutan mewakili keluarga. Dia menyampaikan agar mengikhlaskan dan memaafkan segala hal berkaitan dengan almarhum.
“Izin kami atas nama keluarga ingin menyampaikan terima kasih Bapak-Ibu sekalian. Baik yang hadir di rumah duka, ikut salat jenazah, dan yang hadir di pemakaman ini,” kata Jimly.
“Demikian juga kami panjatkan terima kasih bagi yang memanjatkan doa untuk almarhum. Kami keluarga menyampaikan beribu-ribu terima kasih,” tambah dia.
ADVERTISEMENT
Jimly menilai Salim Said adalah sosok baik. Banyak berbuat dan berkontribusi dalam pengetahuan bagi bangsa. Dari soal politik hingga ilmu pengetahuan militer.
“Banyak sekali yang dilakukan almarhum selama hidupnya yang bisa dicatat sebagai amal jariah,” ungkap Jimly.
Prof. Salim Said meninggal dunia di RSCM pada Sabtu (18/5) sekitar pukul 19.33 WIB. Dia adalah salah satu tokoh pers Nasional, guru besar, dan sejarawan Indonesia.
Sosok Salim Said
Salim adalah pria kelahiran 10 November 1943 di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
Dia pernah menempuh pendidikan Akademi Teater Nasional Indonesia (1964-1965), Fakultas Psikologi UI (1966-1967), Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (1977), dan meraih Ph.D. dari Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat (1985).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Salim juga diketahui pernah menjadi redaktur Pelopor Baru, Angkatan Bersenjata, dan redaktur majalah Tempo (1971-1987).