Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
JK dan Anies Bertemu Zohri saat Tinjau Venue Asian Games di GBK
3 Agustus 2018 9:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melanjutkan peninjauan venue Asian Games di kawasan Gelora Bung Karno, Jumat (3/8). Dalam kesempatan itu, keduanya bertemu dengan juara dunia lari Lalu Muhammad Zohri.
ADVERTISEMENT
"Kau dari mana?" tanya JK.
"Dari NTB, Pak," jawab Zohri.
JK kemudian bertanya apakah Zohri akan bertanding di Asian Games di nomor lari 100 meter.Zohri lalu memberi penjelasan, dia bertanding di estafet.
"Oh estafet? Bukan 100 meter?" tanya JK lagi.
Ketua PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Bob Hasan bercerita soal Zohri saat di Finlandia sering meminta makan nasi, padahal menu makanan di sana hanya ada kentang dan roti.
"Harus bisa makan kentang dan roti. Susah dia tiap hari minta nasi. Duta Besar Indonesia untuk Finlandia terpaksa musti bawa nasi," tutur salah satu pelatih.
Setelah mendengarkan cerita dari pelatih. JK kemudian mencari atlet yang berasal dari Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
"Siapa orang Makassar? Dari mana?" tanya JK. Lalu salah seorang atlet perempuan berdiri dan menjawab pertanyaan JK.
"Dari Maros, Pak," jawabnya.
"Wah dari Maros. Siapa namamu?" tanya JK lagi.
"Daniella, Pak. Umur 16 tahun," jawab Daniella.
Kepada para atlet yang akan bertanding, JK meminta mereka untuk tetap bersemangat dan berlatih untuk menghadapi Asian Games. JK menyebut, prestasi mereka nantinya akan menjadi prestasi negara, bukan prestasi pribadi.
"Anak-anakku semua, ini bukan hanya prestasi pribadi, tapi negara. Memuliakan negara kalau Anda berjasa, karena atletik induk dari semua olahraga," tutur JK.
Setelah meninjau venue atletik, peninjauan akan dilanjutkan ke venua akuatik.
JK dan Anies didampingi Ketua INASGOC Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi.
ADVERTISEMENT