JK Sebut Israel di Atas Angin Akibat Ismail Haniyeh Terbunuh

10 Agustus 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, mengakui Israel di atas angin usai terbunuhnya Ismail Haniyeh. Dia mendorong agar pihak-pihak bertikai di Gaza kembali ke meja perundingan.
ADVERTISEMENT
Haniyeh tewas saat berada di ibu kota Iran, Teheran, akhir Juli lalu. Hamas dan Iran menuding Israel di balik terbunuhnya Haniyeh. Mereka kompak akan menuntut balas.
Dalam podcast diptalk yang tayang YouTube kumparan, JK mengatakan sulit untuk memenangkan perang melawan Israel. Bahkan, hal itu sudah disampaikan JK ketika bertemu perwakilan Hamas saat di pemakaman Haniyeh.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla menghadiri pemakaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (8/2/2024). Foto: Dok. Tim Media JK
"Walaupun kita sadari bahwa ini kenyataan. Anda tidak bisa memenangkan perang. Saya kata kan terus selalu sama mereka. Anda kan tidak bisa memenangkan perang," kata JK.
JK turut menyinggung sejumlah perang antara Hamas dan Israel yang dilakukan sebelum perang Gaza 2023, makin menimbulkan kerusakan besar di sana.
"Terus sudah tiga kali perang makin rusuh anda punya negeri. Jadi waktunya untuk, sebenarnya juga Israel, saya juga bertemu dengan pimpinan, bukan bertemu, berbicara, berkomunikasi dengan pimpinan-pimpinan mereka, ya sudah, syarat apa anda, tolonglah dengan jelas anda kembali kepada persediaan semula," papar JK.
DipTalk bersama Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
JK menekankan Israel sulit dikalahkan lantaran ada bantuan dari Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
"Memang akhirnya kan Israel di atas angin sekarang, walaupun ada perundingan. Nah, itu tapi, mau dia apa lagi, mau perang pun sanggup dengan bantuan Amerika ini kan," sambung dia.
"Kalau hanya Israel sendirian mungkin bisa (dilawan), tapi di belakangnya Amerika dengan segala macam bantuan yang diberikan," terang JK.
Oleh sebab itu, JK mendorong agar pihak bertikai menerima two state solution, khususnya Hamas, sebagai jalan keluar perang antara Israel dan Palestina.
"Walaupun sekarang ini saya kira dia sudah harus menerimanya itu solution," kata JK.