JNE soal Beras Banpers di Depok: Kalau Ada Niat Korupsi Kenapa Dikubur?

4 Agustus 2022 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menunjukkan penemuan beras diduga bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7/2022).  Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga menunjukkan penemuan beras diduga bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
JNE Express memberi penjelasan terkait polemik Bantuan Presiden (Banpres) berupa beras yang dikubur di sebuah lahan di kawasan Sukmajaya, Depok. Kasus ini memang telah dihentikan kepolisian karena tak melanggar unsur pidana.
ADVERTISEMENT
Vice President Marketing PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Eri Palgunadi mengatakan, pihaknya tak berniat untuk melakukan korupsi terhadap Banpers itu. Ini murni karena beras Banpres tersebut rusak dan tak dapat disalurkan sehingga dikubur.
"Kalau ada niat untuk mengkorupsi atau menambah keuntungan kenapa dikubur? Kenapa dicurahkan berasnya? dijual lagi aja ke pasar," kata Eri dalam jumpa pers di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Kamis (4/8).
"Akhirnya kan beras itu dicurahkan, dibuang ke dalam tanah, itu lah bukti tidak ada sama sekali niat korupsi," sambungnya.
Polda Metro Jaya dan kuasa hukum JNE datangi lokasi penguburan dugaan banpres, Rabu (3/8/2022). Foto: Dok. Istimewa
Eri memastikan, Banpers sebanyak 3,4 ton itu merupakan milik JNE. Dia kembali menegaskan, Banpers itu sudah diganti dan beras yang bagus telah disalurkan ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Karena ini memang beras kita. Beras milik JNE. Sekali lagi tidak ada unsur melawan hukum, tidak ada beras presiden yang disalahgunakan atau dikorupsi. Rakyat semua sudah mendapatkan haknya," ujarnya.
Menurut Eri, beras yang baru diganti bersumber dari kantong JNE sendiri. Sehingga, tak ada pihak yang dirugikan termasuk masyarakat yang berhak menerima.
"Sedangkan beras penggantinya dipesan baru dan kemudian dibagikan ke rakyat. Dari kantong sendiri JEN sebagai perusahaan," pungkasnya.