Johnson & Johnson Minta BPOM AS Izinkan Dosis Booster Vaksin COVID-19

6 Oktober 2021 4:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Johnson & Johnson. Foto: Lucy Nicholson/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Johnson & Johnson. Foto: Lucy Nicholson/REUTERS
ADVERTISEMENT
Johnson & Johnson meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Selasa (5/10) untuk mengizinkan suntikan booster untuk vaksin COVID-19 bagi mereka yang berusia di atas 18 tahun.
ADVERTISEMENT
"Program klinis kami telah menemukan bahwa booster dari vaksin COVID-19 meningkatkan tingkat perlindungan kepada mereka yang telah menerima dosis tunggal vaksin kami hingga 94%," kata Kepala Riset dan Pengembangan Global Johnson & Johnson, Mathai Mammen, dikutip dari AFP.
Johnson & Johnson mengatakan ketika suntikan booster diberikan enam bulan setelah suntikan pertama, "tingkat antibodi meningkat sembilan kali lipat satu minggu setelah booster, dan terus meningkat hingga 12 kali lipat pada empat minggu setelah booster", tanpa memandang usia.
"Kami menantikan diskusi kami dengan FDA dan otoritas kesehatan lainnya untuk mendukung keputusan mereka terkait booster," kata Mammen.
Ilustrasi vaksin corona Johnson & Johnson. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Pemerintahan Presiden Joe Biden pada Agustus lalu mengumumkan rencana vaksinasi dosis ketiga dengan vaksin Pfizer dan Moderna bagi warga Amerika.
ADVERTISEMENT
Biden secara pribadi telah menerima suntikan vaksin COVID-19 booster bulan lalu. Tak luput ia menyebut warga Amerika yang masih menolak vaksinasi sebagai "merusak negara."
Biden menerima suntikan dosis ketika Pfizer sesuai dengan pedoman kesehatan yang baru-baru ini disetujui, yang memungkinkan booster diberikan kepada mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Booster juga memungkinkan bagi orang dewasa dengan kondisi medis berisiko tinggi, dan mereka yang dalam pekerjaannya sering terpapar virus corona.
Sementara itu, FDA mengatakan komite penasihatnya akan bertemu pada 14 Oktober untuk mendiskusikan emergency use authorization (izin penggunaan darurat) atas suntikan booster Moderna, dan 15 Oktober untuk mendiskusikan booster vaksin Johnson & Johnson.