Jokowi Buka Peluang Pulangkan WNI Anak dan Yatim Piatu eks ISIS

12 Februari 2020 16:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan Keterangan Pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/2).
 Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan Keterangan Pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah sudah menegaskan tak akan memulangkan WNI eks ISIS atau Foreign Terorist Fighter (FTF) dari Suriah ke Tanah Air. Namun, saat ini pemerintah membuka peluang bagi anak-anak yatim piatu di bawah 10 tahun di Suriah untuk dipulangkan.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/2).
"Pemerintah memiliki tanggungjawab pengamanan 260 juta penduduk Indonesia, itu yang kita utamakan. Pemerintah tak memiliki rencana untuk memulangkan orang-orang yang ada di sana, ISIS eks WNI," kata Jokowi.
Ilustrasi ISIS Foto: REUTERS
Identifikasi ini kata Jokowi untuk mengetahui identitas komplit WNI eks kombatan ISIS di Suriah. Sehinga kata Jokowi, nama-nama WNI eks ISIS itu bisa dicegah masuk ke tanah air jika data-data tersebut sudah masuk ke imigrasi. Namun, pemerintah membuka peluang jika ada anak-anak yatim piatu di bawah umur 10 tahun untuk dipulangkan.
Presiden Joko Widodo memberikan Keterangan Pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
"Memang dari identifikasi dan verifikasi ini nanti akan kelihatan. Kita memang masih memberi peluang untuk yang yatim-yatim piatu, yang berada pada posisi anak-anak di bawah 10 tahun. Tapi kita belum tahu apa ada atau tidak ada," jelas Jokowi
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pemerintah mendapatkan data sebanyak 689 WNI eks ISIS di Suriah. Data-data tersebut didapat didapat dari berbagai sumber seperti CIA, Bais TNI dan BIN.