Jokowi: IKN 100% Pakai Energi Hijau, Kalau Kendaraan Listrik Semua AQI Bisa 0

13 Agustus 2024 10:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi lapangan upacara yang akan digunakan pada HUT ke-79 RI di kawasan Istana Kepresidenan IKN, Rabu (7/8/2024). Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi lapangan upacara yang akan digunakan pada HUT ke-79 RI di kawasan Istana Kepresidenan IKN, Rabu (7/8/2024). Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengajak seluruh kepala daerah di Indonesia ke IKN. Di sana, mereka merasakan suasana baru IKN sekaligus diberi pengarahan oleh Jokowi.
ADVERTISEMENT
Sebelum mendapat pengarahan, para kepala daerah menyempatkan diri mampir ke kawasan embung dan sumbu kebangsaan IKN. Itu tempat yang sama yang didatangi Menteri Kabinet Indonesia Maju sebelum menjalani sidang kabinet paripurna kemarin.
Dalam arahan itu, Jokowi menegaskan, IKN seluruhnya akan menggunakan energi hijau. Salah satu tanda yang paling terlihat adalah penggunaan kendaraan listrik untuk semua kebutuhan.
"Ke depan nanti akan jadi tren, menggunakan energi hijau. Di sini saat ini 100% sudah menggunakan energi hijau. Nanti kalau sudah dimulai dinyatakan mulai, semua kendaraan harus listrik," ujar Jokowi di Istana Garuda, IKN, Selasa (13/8).
Suasana pengarahan Presiden Jokowi kepada Kepala Daerah seluruh Indonesia di IKN, Selasa (13/8/2024). Foto: Youtube/ Sekretariat Presiden
Jokowi juga membanggakan kualitas udara yang sangat baik di IKN saat ini. Dia menyebut air quality index (AQI) di IKN hanya di angka 6. Semakin kecil AQI menunjukkan kualitas udara di lokasi itu sangat baik.
ADVERTISEMENT
"Kemarin lagi saya cek di IKN berapa air quality index 6, hanya 6. Padahal kendaraannya belum listrik, kalau listrik mungkin jadi 0. Kemarin kita cek Singapura 53. Maksimal 50 udara yang baik, sehat 50. Kota-kota kita utamanya di Jawa sudah di atas 100," jelas dia.
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pidato saat peresmian Taman Kusuma Bangsa di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Hal ini pula yang harus diperhatikan para gubernur, bupati , dan wali kota. Mereka harus mulai memikirkan bagaimana konsep kota masa depan di daerah masing-masing.
Kalau tidak, polusi akan semakin parah. Nilai yang harus dibayar dari penanganan penyakit akibat polusi juga tidak sedikit.
"Menkes menyampaikan pada saya karena udara tidak baik sehingga ISPA di Jabodetabek menghabiskan hampir Rp 10 triliun. Uang yang tidak sedikit kita pakai untuk menangani kesehatan karena adanya penyakit pernapasan yang kita dapat dari polusi udara di sebuah kota," ucap dia.
ADVERTISEMENT