Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi ke Aceh: Bagikan KUR BSI dan Sepeda hingga Blusukan ke Pasar
11 Februari 2023 8:01 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mulai dari meresmikan pabrik pupuk NPK (nitrogen, posfor, kalium) milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Kecamatan Dewantara hingga blusukan ke pasar.
Jokowi juga menyerahkan secara simbolis Kartu Tani Bersubsidi dan KUR(Kredit Usaha Rakyat) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) ke sepuluh orang penerima.
Jokowi Bagikan KUR BSI dan Sepeda di Aceh
Jokowi meresmikan Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Kabupaten Aceh Utara. Kredit Usaha Rakyat Bank Syariah Indonesia (KUR BSI) pun dibagikan di momen ini.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga berbincang dengan salah satu pekerja dan membagikan sepeda.
Berikut petikan perbincangan Jokowi dan Zulhelmi:
Jokowi: Nama?
Zul: Nama saya Zulhelmi
Jokowi: Panggilannya?
Zul: Zul
Jokowi: Zul, dapat berapa tadi (pembiayaan)?
Zul: 100 (juta rupiah)
Jokowi: Dipakai untuk apa?
ADVERTISEMENT
Zul: Jualan pupuk, pupuk bersubsidi dan nonsubsidi dan pestisida
Jokowi: Pasti dapat pupuk?
Zul: Pasti
Jokowi: Dari mana dapatnya?
Zul: Dapat suplai dari distributor, Pak, kebetulan saya ada kios.
Jokowi: Pupuknya?
Zul: Dari PIM kemudian dijual ke petani
Jokowi: Jual ke petani, kalau itu pasti untung, ya bagus bagus bagus. Terus Rp 100 juta itu prakiraan akan....?
Zul: Kebetulan saya ambil empat tahun, saya cicil sekitar Rp 2,3 juta per bulan
Jokowi: Hitungan-hitungan bisa?
Zul: Bisa, sangat bisa
Jokowi mengapresiasi keyakinan Zul. Pembiayaan dari BSI ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
"Harus dijawab sangat bisa, nyicil Rp 2 juta sangat bisa. Ini sudah diberi pembiayaan BSI tidak yakin bahwa bisa mengangsur setiap bulannya. Harus yakin. Yang nama usaha itu harus yakin," jelas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengingatkan, dana bantuan harus dikelola dengan matang dan pintar. Jangan langsung berpikiran beli sesuatu yang tidak perlu.
"Jangan tergesa-gesa, meskipun untungnya jelas, jangan tergesa-gesa untuk mencari hal-hal yang memberikan kenikmatan. Beli mobil, belum punya motor beli motor, ngerem dululah. Nanti kalau keuntungannya sudah banyak dikumpulkan, sudah dapat terkumpul Rp 300 juta, Rp 400 juta, silakan mau beli mobil. Tapi saran saya mobil yang produktif," urai Jokowi.
"Beli yang pikap untuk bisa mengangkut pupuk, jangan beli yang dipakai muter-muter, gagah-gagahan dilihat saja. Gagah sama tetangga. Wah, sekarang Pak Zul sudah naik Avanza. Wah, itu hanya 6 bulan, percaya saya, 6 bulan. Setelah itu enggak bisa nyicil, tahu-tahu 6 bulan Avanzanya enggak ada, Pak Zul enggak pernah kelihatan, gimana dikejar-kejar BSI," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Jokowi memberikan sepeda ke Zul. Ia pun kembali menitipkan pesan.
"Zul, sepeda ini kalau dijual mungkin bisa untuk beli mobil loh, itu ada tulisannya di situ di bawah Presiden Jokowi, itu mahal itu. Yang mahal bukan sepedanya, (tapi tulisannya)," kata Jokowi disambut tawa hadirin.
Jokowi Blusukan ke Pasar Batuphat Timur
Jokowi blusukan ke Pasar Batuphat Timur, Kota Lhokseumawe, Aceh. Jokowi yang mengenakan kaus putih lengan panjang langsung menyapa para pedagang.
Fahrizal, seorang penjual bahan makanan, mengatakan, selain bertanya mengenai kondisi harga, Jokowi juga membeli barang dagangannya.
“Ada beli tempe Pak Jokowi—Bapak Presiden, ada beli tempe, ada beli cabai. Tempe Rp 20 ribu, ini (cabai) 2 kilo tadi,” kata Fahrizal.
Jokowi juga memberikan bantuan berupa uang tunai dan sembako kepada para pedagang dan masyarakat di sana.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, sudah dibeli salak kami pedagang kaki lima, dikasih bantuan oleh Bapak Jokowi, terima kasih banyak atas bantuannya,” kata Dewi Sihombing, pedagang buah.
Dewi memaparkan, Jokowi membeli salak yang dia jual. Ia sempat menawar harga yang telah Dewi tetapkan.
“Ceritanya tadi, kan, pertamanya dikasih amplop, yang kedua tanya salak ‘yang ini berapa, Bu, sekilo?’ Yang ini Rp 8.000, yang ini Rp 15.000. ‘Loh kok mahal sekali, bisa enggak Rp 5.000?’, bisa karena sudah dikasih sumbangan alhamdulillah dikasih Rp 5.000,” kata Jokowi.
“Uangnya Rp 25.000 enggak usah diambil kembaliannya, dan ini, dan ini, dan ini dikasih lagi,” lanjut Dewi.
Setelah meninjau Pasar Batuphat Timur, Jokowi meyakini pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern jika memiliki manajemen yang baik.
ADVERTISEMENT
Ya, memperbaiki manajemen. Artinya, pasar tradisional harus bersih, tidak kumuh," kata Jokowi.
Eks Gubernur DKI ini menyebut, dari sisi persaingan harga, pasar tradisional lebih unggul daripada pasar modern karena pasar tradisional tidak terkena biaya listrik maupun pajak yang tinggi.
"Kalau persaingan harga pasti menang di pasar tradisional karena enggak kena pajak, enggak kena biaya listrik yang tinggi, enggak kena AC, bisa bersaing. Hanya memang perlu manajemen yang baik, penataan barang yang baik, pasar yang bersih, tempat parkir ada. Saya kira semua daerah harus arahnya ke sana," tutup dia.
Jokowi Diskusi dengan Anak Muda Aceh, Janji Bangun Rumah Kreatif Senilai Rp 150 M
Jokowi menyempatkan diri untuk menemui dan berdiskusi dengan sejumlah anak muda. Jokowi mengatakan, topik diskusi mencakup kesempatan kerja di berbagai bidang.
"Peluang di pertanian, di perkebunan, di perikanan di industri kreatif. Saya kira banyak hal yang kita bicarakan tadi," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Usai mendengar pernyataan dari anak muda Aceh, Jokowi sepakat untuk membangun rumah kreatif di Aceh. Hal itu pun berdasarkan permintaan anak muda di sana.
"Saya sanggupi. Akan kita bangun kreatif hub di Banda Aceh yang besar, mungkin senilai Rp 150-an miliar. Gede," ungkapnya.
Jokowi berharap kehadiran kreatif hub itu bisa menjadi tempat anak muda menghasilkan ide-ide kreatif dan lapangan kerja baru.
"Sehingga urusan mungkin membuat animasi untuk konten kreator, untuk fintech, dan lain-lain semuanya akan dikerjakan di situ, dan industri kreatif lainnya," tuturnya.
Menurut Jokowi, komunikasi perlu dibangun dengan anak muda untuk membangun optimisme.