Jokowi - Ma'ruf Amin Seperti Mengulang Romantisme Mega - Hasyim

10 Agustus 2018 8:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers KH Ma'ruf Amin usai ditunjuk sebagai cawapres mendampingin Jokowi, Kamis (9/8/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers KH Ma'ruf Amin usai ditunjuk sebagai cawapres mendampingin Jokowi, Kamis (9/8/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jokowi - Ma'ruf Amin akhirnya maju ke gelanggang Pilpres 2019. Jokowi - Ma'ruf didukung koalisi gemuk yang terdiri atas PDIP, Golkar, PKB, PPP, Hanura, NasDem, PSI, PKPI, dan Perindo. Jokowi adalah kader PDIP,sedangkan Ma'ruf adalah Ketum MUI dan Rais Am PBNU.
ADVERTISEMENT
Pasangan Jokowi - Ma'ruf yang disebut sebagai koalisi nasionalis religius ini cukup mengejutkan. Walau nama Ma'ruf pernah disebut, namun yang digadang-gadang kuat mendampingi Jokowi adalah Mahfud MD.
Hingga pada Kamis (9/8) sore di Restoran Plataran Menteng, nama Ma'ruf Amin yang diumumkan Jokowi di depan Ketum Partai antara lain Megawati, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh, Airlangga Hartarto dan lainnya.
Jokowi Umumkan Nama Cawapres Bersama Ketum dan Sekjen Parpol Pendukung (Foto: Yudhistira Amsal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Umumkan Nama Cawapres Bersama Ketum dan Sekjen Parpol Pendukung (Foto: Yudhistira Amsal/kumparan)
Bicara soal koalisi nasionalis religius, dalam hal ini pasangan PDIP dan wakil NU, publik bisa menengok pada Pilpres 2004 lalu. Kala itu Megawati yang juga Ketum PDIP maju Pilpres dengan menggandeng Hasyim Muzadi yang menjabat Ketum PBNU.
Pada 2004, PDIP menimang dua nama yakni Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Hamzah Haz dan Hasyim. Akhirnya pilihan jatuh ke Hasyim setelah sebelumnya Megawati mengutus petinggi PDIP menemui Kiai Langitan di Tuban, Jawa Timur yakni KH Abdulah Faqih untuk meminta restu.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Megawati dan Hasyim maju, bertarung menghadapi beberapa calon lainnya yakni
1. K. H. Abdurrahman Wahid dan Marwah Daud Ibrahim, PhD (dicalonkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa)
2. Prof. Dr. H. M. Amien Rais dan Dr. Ir. H. Siswono Yudo Husodo (dicalonkan oleh Partai Amanat Nasional
3. Dr. H. Hamzah Haz dan H. Agum Gumelar, M.Sc. (dicalonkan oleh Partai Persatuan Pembangunan)
4. Hj. Megawati Soekarnoputri dan K. H. Ahmad Hasyim Muzadi (dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)
5. Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (dicalonkan oleh Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia)
6. Dr. H. Wiranto, S.H. dan Ir. H. Salahuddin Wahid (dicalonkan oleh Partai Golongan Karya)
ADVERTISEMENT
Namun pasangan KH Abdurrahman Wahid dan Marwah Daud tidak diloloskan oleh KPU dengan alasan kesehatan. Akhirnya, pertarungan calon di putaran I hanya diikuti 5 pasangan saja.
Pemilu 2004 sendiri berlangsung dua putaran. Hasil pemungutan suara kala itu, pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dan SBY-JK lolos ke putaran kedua dengan perolehan suara masing-masing 31.569.104 26,61% dan 39.838.184 33,57%.
Di putaran kedua, pasangan Megawati-Hasyim Muzadi kalah dari pasangan SBY-JK. Kala itu Mega-Hasyim mendapat perolehan suara 44.990.704 atau 39,38%, sementara SBY-JK 69.266.350 atau 60,62%.
Walau kalah namun pasangan ini menorehkan kisah tentang koalisi nasionalis religius.
Kembali ke pasangan Jokowi - Ma'ruf rencananya pagi ini pukul 09.00 WIB, Jumat (10/8) akan mendaftarkan diri ke KPU. Lawan pasangan Jokowi - Ma'ruf di Pilpres yakni Prabowo - Sandi yang didukung Gerindra, PAN, dan PKS. Siapa yang akan menang? Mesti ditunggu April 2019 mendatang di hari pemilihan.
Joko Widodo dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (Foto: Kumparan/ Fanny)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (Foto: Kumparan/ Fanny)
ADVERTISEMENT