Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin dan Pemimpin Brunei Darussalam sekaligus Ketua ASEAN, Sultan Hassanal Bolkiah mengeluarkan joint statement terkait sikap ketiga negara terhadap situasi di Palestina.
ADVERTISEMENT
Palestina saat ini terlibat konflik dengan Israel. Sejauh ini tercatat sebanyak 181 orang termasuk 52 anak di Jalur Gaza tewas akibat serangan sejak Senin (10/5). Sedangkan di Israel, sebanyak 10 orang termasuk dua anak tewas dalam serangan roket Hamas.
"Kami mengutuk keras pelanggaran dan agresi terang-terangan yang dilakukan secara berulang-ulang, yang dilakukan oleh Israel di seluruh wilayah Palestina khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza yang telah menewaskan orang-orang dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang termasuk wanita dan anak-anak," tulis pernyataan mereka Minggu (16/5).
"Kami juga sangat prihatin dengan perluasan pemukiman ilegal dan penghancuran dan penyitaan bangunan milik Palestina di tepi barat termasuk Yerusalem Timur," tambah mereka.
Jokowi, Muhyiddin dan Hassanal Bolkiah menilai Israel telah melanggar hukum internasional juga dan hak asasi manusia karena menduduki paksa wilayah Palestina dengan cara yang tidak manusiawi. Mereka mendesak dunia internasional harus mengambil langkah tegas.
ADVERTISEMENT
"Kami menyerukan kepada pihak-pihak untuk melakukan serangan gencatan pengendalian maksimum terhadap warga sipil untuk mengambil langkah-langkah dalam meredakan situasi dan untuk menegakkan hukum dan ketertiban internasional," tulis pernyataan mereka.
"Kami mendesak kedua negara untuk menerima kehadiran internasional sementara di kota Al-Quds untuk memantau penghentian permusuhan di wilayah pendudukan Palestina," lanjut mereka.
Tiga pemimpin ini mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak dan mengambil langkah konkret dalam menjaga dan memberikan perlindungan kepada warga Palestina terutama warga sipil. Perdamaian internasional harus terus ditegakkan.
"Mengingat komunitas internasional dan Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa memiliki tanggung jawab khusus dan seruan untuk menghentikan semua kekerasan dan memenuhi kewajibannya untuk menegakkan perdamaian internasional," ucap mereka.
"Kami meminta sidang umum PBB untuk mengadakan rapat darurat guna membahas perkembangan yang parah dan menghasilkan persatuan untuk resolusi perdamaian untuk mengakhiri kekejaman yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina," tutur mereka.
Lebih lanjut, Jokowi, Muhyiddin dan Hassanal Bolkiah mengimbau masyarakat internasional tetap berkukuh dalam komitmennya menjaga kemerdekaan negara Palestina berdasarkan kesepakatan 1967.
ADVERTISEMENT
Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam akan mendukung seluruh langkah internasional dalam menghentikan agresi Israel dan kemerdekaan Palestina.
"Kami menegaskan kembali solidaritas kami dengan dan berkomitmen kepada rakyat Palestina termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan penciptaan negara Palestina yang mandiri," tutur mereka.
"Kami siap mendukung upaya internasional yang bertujuan untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng di timur tengah atas dasar resolusi persatuan bangsa dan hukum internasional termasuk hukum humaniter," tutup pernyataan mereka.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: