Jokowi Sampaikan Hasil KTT OKI di APEC: Agar Semua Dengar Penderitaan di Gaza

24 November 2023 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Jokowi memberikan kuliah umum di Standford University. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan kuliah umum di Standford University. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyebut dari KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI), Gaza Summit, Indonesia terpilih menjadi negara yang bertugas menyelesaikan masalah di Gaza. Dari 57 negara yang tergabung di OKI, selain Indonesia ada Mesir, Arab Saudi, Nigeria, dan Yordania yang juga terpilih.
ADVERTISEMENT
"Dan saya juga menyampaikan secara khusus langsung ke Presiden Joe Biden mengenai hasil-hasil yang ada di KTT di Riyadh tadi. Saya sampaikan apa adanya, 'Ini, ini, ini'. Karena memang kuncinya ada di sana," ucap Jokowi di Pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXII dan Munas Kohati XXV Tahun 2023, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (24/11).
Hasil itu, kata Jokowi, juga ia sampaikan saat KTT APEC yang digelar di San Francisco, Amerika Serikat. Hal itu ia lakukan agar semua negara bisa mendengarkan seperti apa penderitaan masyarakat Gaza yang masih digempur oleh tentara penjajah Israel.
"Supaya semuanya mendengar betapa penderitaan di Gaza ini sebuah penderitaan yang luar biasa kalau kita baca hampir setiap hari berita-berita yang ada. Yang meninggal sudah lebih dari 15 ribu, 60% adalah wanita dan anak-anak yang tidak tahu apa-apa," tegas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga mengungkapkan kekhawatirannya jika konflik di Gaza melebar dan akhirnya berdampak para negara-negara di dunia, salah satunya dengan harga minyak yang bakal naik. Ia memberikan contoh, perang Ukraina-Rusia yang masih berlangsung saat ini yang ternyata juga memukul negara-negara lain.
"Betapa kelihatannya perangnya di sana tapi semua negara merasakan karena harga gandum naik, harga pupuk naik, akibat perang. Yang kita juga tidak tahu di Gaza, kalau perangnya ini tidak segera berhenti, imbasnya bisa ke seluruh negara di dunia," tutupnya.