Jokowi Singgung Bansos Rp 443 T di HUT Muslimat NU: Siapa yang Sudah Merasakan?

20 Januari 2024 8:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Jokowi hadir di Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadir di Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memberikan sambutan dalam HUT ke-78 Muslimat NU di Stadion GBK, Senayan, Jakarta. Jokowi sempat memaparkan sudah banyak bansos yang digelontorkan pemerintah untuk membantu warga keluar dari kesusahan usai COVID-19 melanda.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah di tengah keterbatasannya terus berupaya untuk hadir di tengah masyarakat misalnya ini tahun 2023 subsidi dan bansos yang telah kita gelontorkan itu sebesar Rp 443 triliun, gede sekali ini," kata Jokowi di lokasi.
Jokowi lalu menjabarkan bansos apa saja yang sudah disalurkan kepada masyarakat. Misalnya, BPJS Kesehatan, Kartu Pintar dan Kuliah, PKH, hingga Kartu Sembako.
"Siapa yang sudah merasakan? Bener?" tanya Jokowi.
Presiden Jokowi mengundang peserta Muslimat NU untuk membacakan Pancasila saat Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebagian ibu-ibu Muslimat yang hadir sempat menyampaikan ada yang belum mendapatkan bansos. Jokowi lalu mengingatkan bansos memang bukan untuk semua warga, tapi untuk mereka yang membutuhkan.
"Ini tidak semua itu yang diberikan 9,9 juta keluarga bukan semuanya diberikan 280 juta. Kalau ibu-ibu muslimat sudah sejahtera," tutur Jokowi.
Suasana Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Eks Gubernur Jakarta itu menegaskan bansos diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat. Dengan begitu, warga bisa terus melanjutkan hidupnya.
ADVERTISEMENT
"Momentum ini harus terus kita kembangkan harus terus kita tingkatkan untuk menggapai cita-cita kita Indonesia Emas 1945," ucap dia.
Bansos yang disalurkan pemerintah di masa kampanye ini sempat jadi sorotan. TPN Ganjar-Mahfud malah sempat meminta bansos dihentikan sementara, tapi kemudian direvisi. Bukan dihentikan, tapi disalurkan dengan tepat tanpa diklaim oleh paslon tertentu.
Ini juga reaksi atas sikap sejumlah menteri yang sempat menyebutkan bansos ini dari Presiden Jokowi. Mereka meminta warga berterima kasih kepada Jokowi.