Jokowi soal Gempa Maluku Utara: Masyarakat Lebih Tenang Hadapi Bencana

15 November 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo berbicara dalam diskusi Forum A1 di Jakarta, Kamis (14/11/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berbicara dalam diskusi Forum A1 di Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memberikan pernyataan terkait gempa 7,1 magnitudo yang mengguncang Maluku Utara dan Sulawesi Utara. Jokowi mengatakan terus memantau dampak dari bencana yang sejauh ini membuat 19 bangunan rusak dan dua orang terluka.
ADVERTISEMENT
Kesiapan masyarakat untuk menghadapi bencana juga mendapat sorotan Jokowi. Dia merasa gempa yang terjadi pada Kamis (14/11) memperlihatkan masyarakat Indonesia sudah lebih tenang saat menyelamatkan diri ketika peringatan bahaya dikeluarkan.
"Yang paling akhir yang kita ini patut bersyukur masyarakat sekarang sudah lebih tenang dan aparat juga lebih penataan manajemennya lebih baik," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/11).
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan disela penyerahan DIPA Kementerian dan Lembaga, serta Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Sikap masyarakat yang lebih tenang saat bencana terjadi, disebut Jokowi, membuat beban untuk pemerintah berkurang. Untuk itu, sosialisasi agar masyarakat lebih siap saat bencana terjadi dipandangnya perlu terus dilakukan.
"Karena kita semuanya sedang mulai menyadari bahwa kita berada di ring of fire di dalam titik-titik garis-garis cincin api," ucap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Gempa 7,1 magnitudo pada Kamis malam mengguncang Maluku Utara dan Sulawesi Utara. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami setelah guncangan terjadi. Peringatan itu sempat membuat warga di daerah yang diberi status waspada tsunami mengungsi.
Beberapa jam setelah guncangan pertama terjadi, peringatan tsunami dicabut. Meski demikian, BMKG menyatakan ada gelombang tsunami yang tiba di Bitung dengan ketinggian 10 sentimeter dan 6 sentimeter di Ternate. Gelombang ini tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.