Jokowi Tanggapi Positif Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

15 Juni 2023 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi meninjau Pasar Menteng Pulo, Kamis (15/6/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi meninjau Pasar Menteng Pulo, Kamis (15/6/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Belanda secara resmi mengakui 'sepenuhnya tanpa syarat' kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ini merupakan pengakuan resmi pertama Belanda selama 78 tahun.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menanggapi positif pengakuan Belanda itu.
"Ya, bagus," kata Jokowi di Pasar Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (15/6).
Namun, Jokowi akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Menlu Retno Marsudi. Sebab, pengakuan Belanda itu akan berdampak ke banyak hal.
"Tapi nanti kita lihat. Saya minta masukan dulu dari Menlu karena impact-nya ke mana-mana," pungkasnya.
Hingga 2005, pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 hanya terbatas secara politik dan moral. Pengakuan resmi pertama selama 78 tahun ini disampaikan Perdana Menteri Mark Rutte dalam sesi debat-diskusi di parlemen terkait penyelidikan dekolonisasi di Indonesia pada 1945-1950.
"Belanda mengakui sepenuhnya tanpa syarat bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Kami melihat proklamasi sebagai fakta sejarah," ujar Rutte.
ADVERTISEMENT
Rutte mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir peristiwa 17 Agustus 1945 menjadi perdebatan panas di jajaran pemerintah Belanda. Selama ini, Den Haag mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1949, ketika Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia atas desakan kuat dari PBB dan berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar.
Namun, meski mengakui 'sepenuhnya tanpa syarat', juru bicara Rutte mengatakan secara hukum Belanda tetap berpegang pada 1949.
"Kedaulatan telah dialihkan pada tahun 1949. Kita tidak bisa membalikkan hal itu," ujarnya.
Di satu sisi, Rutte berjanji akan menghubungi dan berdiskusi dengan Jokowi untuk mendeklarasikan 'pengakuan bersama' dan perihal bagaimana cara terbaik untuk mengekspresikan kemerdekaan Indonesia seutuhnya.