Kabaharkam: Kru Helikopter Jalankan SOP, Pakai Pelampung Sebelum Terbang

30 November 2022 11:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
3 kru helikopter Polri sebelum terbang dan akhirnya jatuh di perairan Belitung. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
3 kru helikopter Polri sebelum terbang dan akhirnya jatuh di perairan Belitung. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto menyatakan seluruh kru yang bertugas di helikopter Polri NBO105/P-1103 yang jatuh di perairan Bangka Belitung telah bertindak sesuai SOP.
ADVERTISEMENT
Komjen Arief menyatakan, hal tersebut terungkap dari hasil penelitian yang telah dilakukannya.
"Dari semua yang sudah kami lakukan penelitian, kru sudah melakukan SOP dengan benar," ujar Arief di Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (30/11).
Hal itu, lanjut Arief, dilakukan dari hasil pemeriksaannya terhadap dokumen-dokumen penerbangan. Dari dokumen itu salah satunya dibuktikan bahwa para kru telah memakai pelampung sebelum terbang.
"Jadi ada dokumen ketika berangkat mereka sudah menggunakan pelampung vest," katanya.
Kabaharkam Polri, Komjen Arief Sulistyanto memberikan keterangan pers di Bandara Pondok Cabe, Tanggerang Selatan, Rabu (30/11). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Di sisi lain, Arief menjelaskan, dengan digunakannya pelampung oleh para kru itu dapat mempermudah proses pencarian. Sebab, pelampung yang digunakan berwarna cerah dan mudah terlihat.
"Sehingga ini memudahkan ketika terjadi kecelakaan seperti ini mereka akan muncul tidak sulit juga untuk menemukan karena pelampungnya warna cerah," jelas Arief.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, total sudah ditemukan 3 dari 4 kru helikopter itu. Mereka ialah, kopilot, Briptu M Lasminto; dan dua mekanik, Bripda Anam dan Aipda Joko.
Jenazah dari Briptu Lasminto dan Bripda Anam saat ini juga tengah dalam perjalanan untuk diserahkan ke keluarganya.
Helikopter tersebut hilang kontak di perairan Bangka Belitung pada Minggu (27/11) siang. Helikopter itu terbang dalam rangka melaksanakan kegiatan ferry flight dari Polda Kalimantan Tengah menuju Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri.
Helikopter tersebut diduga hilang setelah menembus awan cumulonimbus (CB).