Kabaharkam Polri: Belajar dari Pemilu 2019, yang Kalah Harus Nerima

18 Maret 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabarharkam, Komjen Pol Fadil Imran di Kantor KPU, Jakarta, Senin (18/3/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabarharkam, Komjen Pol Fadil Imran di Kantor KPU, Jakarta, Senin (18/3/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran menyebut situasi jelang penetapan hasil Pemilu 2024 aman dan kondusif. Ia mengajak kepada seluruh pihak agar belajar dari Pemilu 2019, pihak yang kalah harus menerima hasilnya.
ADVERTISEMENT
“Pengalaman tahun 2019 menjadi pelajaran buat kita semua bahwa kita semua harus bersatu menerima apa yang telah menjadi pilihan masyarakat,” kata Fadil di Kantor KPU, Jakarta, Senin (18/3).
Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengatakan, adapun penyelesaian sengketa hasil Pemilu sudah ada jalurnya masing-masing.
Dua ruas Jalan Imam Bonjol ditutup antisipasi aksi demonstrasi di depan Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Ia mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan personel untuk mengawal aksi-aksi penyampaian pendapat di muka umum ke depannya.
“Seperti yang disampaikan Kapolri jika ada yang ingin menyampaikan pendapat. Ada yang protes silakan sepanjang tidak anarkis, kita akan terus memberikan pelayanan terbaik,” imbuhnya.
Selain itu, Fadil menyebut titik konsentrasi pengamanan saat ini adalah kantor para penyelenggara Pemilu.
“Titik pengamanan tentu sama seperti tahun sebelumnya di penyelenggara Pemilu ada KPU, Bawaslu, DKPP,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Terkait dengan sengketa pemilu kita akan mengamankan MK dan manakala ada masyarakat yang ke rumah rakyat DPR RI juga akan kita siapkan pengamanan,” pungkasnya.