Kabar Baik Corona: Vaksin Zifivax Anhui Halal; Indeks Pemulihan RI Meroket

Vaksin corona buatan Anhui Zhifei Longcom Pharmaceutical, China, telah mendapat EUA BPOM dengan merek Zifivax. Foto: dok Kemlu.go.id

Sejumlah kabar baik terkait penanganan pandemi corona di tanah air kembali muncul pada Sabtu (9/10). Mulai dari MUI yang menyatakan vaksin Zifivax Anhui asal China yang halal untuk digunakan hingga ranking indeks pemulihan COVID-19 RI menjadi yang teratas di Asia Tenggara.

Selain dua kabar tersebut, masih ada juga beberapa kabar baik lainnya terkait penanganan corona di Indonesia. Berikut kumparan merangkum beberapa di antaranya:

Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh dan Direktur Pemasaran dan Kemitraan Dr. dr. Chairuddin Yunus, M. Kes dalam konferensi pers terkait vaksin Zifivax di Kantor MUI di Jakarta, Sabtu (9/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

MUI: Vaksin Corona Zifivax Halal

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksin Zifivax.

"Vaksin buatan Anhui Zhifei hukumnya suci dan halal, karena di dalam proses produksi memenuhi standar halal dan tidak ditemukan material yang haram atau najis," kata Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh.

Niam menuturkan, lewat pemeriksaan lapangan di China yang dilakukan timnya, pihaknya tidak menemukan ada bahan-bahan yang dalam pemanfaatannya dikatakan haram atau najis.

Dengan hasil pemeriksaan itulah, MUI menyatakan vaksin Zifivax ini boleh digunakan.

Sebelumnya, Vaksin Zifivax, sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari BPOM.

Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS

Indeks Pemulihan COVID-19 RI Tertinggi di Asia Tenggara

Posisi RI melesat dalam Indeks Pemulihan COVID-19 Nikkei (Nikkei COVID-19 Recovery Index). Indonesia saat ini berada di posisi ke-54 di dunia.

Indeks ini mengurutkan skor negara dan wilayah dunia dalam situasi pemulihan COVID-19 mereka. Nikkei Asia melakukan asesmen pada sektor manajemen infeksi, program vaksinasi, serta mobilitas sosial negara-negara.

Semakin tinggi ranking suatu negara, berarti semakin dekat mereka menuju pemulihan dari COVID-19 --dengan tingkat infeksi rendah, tingkat vaksinasi lebih tinggi, dan aturan jarak sosial yang lebih longgar.

Nikkei Asia melakukan penilaian pada 121 negara di seluruh dunia.

Pada indeks per 30 September, Indonesia berada di ranking 54 dengan total skor 54,5. Posisi ini naik dari sebelumnya, yaitu ranking 92 dalam indeks per 31 Agustus.

Sejumlah negara juga menduduki posisi ke-54 bersama Indonesia. Dengan skor yang sama, posisi itu dipegang oleh Yordania, Meksiko, dan Korea Selatan.

Di antara sembilan negara Asia Tenggara yang masuk ke dalam indeks ini, Indonesia berada di posisi pertama.

Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh, dan Direktur Pemasaran dan Kemitraan Dr. dr. Chairuddin Yunus, M. Kes dalam konferensi pers terkait vaksin Zifivax di Kantor MUI di Jakarta, Sabtu (9/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

PT JBio Siapkan 50 Juta Dosis Vaksin Zifivax Tahun Ini

PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (Jbio) telah menyiapkan setidaknya 50 juta dosis vaksin Zifivax untuk akhir tahun 2020. Vaksin ini telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.

"Jadi vaksin ini baik dan halal. Kami sudah lama mendampingi Anhui untuk pemeriksaan ini dan alhamdulillah hasilnya baik," tutur Direktur Pemasaran dan Kemitraan PT JBio, Chairuddin Yunus.

Chairuddin menuturkan, Anhui sudah menyiapkan setidaknya 50 juta dosis vaksin Zifivax hingga akhir tahun ini. Sementara tahun depan di 2022, akan ada 150 juta dosis vaksin Zifivax.

Sementara, dari hasil uji klinis, efikasi vaksin Zifivax cukup tinggi. Efikasinya mencapai 81% dan terhadap variant of concerns seperti Delta sampai 77,47%.