Kabar Corona Dunia: Booster Vaksin di Prancis; Ceko Terapkan Pembatasan Baru

27 November 2021 7:25 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pandemi corona belum selesai. Berbagai negara masih terus berjuang untuk bisa terbebas dari COVID-19, salah satunya dengan pemberian vaksin bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Di Prancis masyarakat usia di atas 18 tahun bahkan diizinkan untuk mendapatkan dosis vaksin tambahan atau booster. Hal ini untuk menekan angka kasus corona di negara tersebut yang sedang menghadapi gelombang kelima.
Peningkatan kasus corona belakangan ini terjadi di sejumlah negara. Selain Prancis, juga ada Ceko yang menghadapi lonjakan kasus.
Selain dua berita dari Ceko dan Prancis juga ada berita lainnya terkait penanganan virus corona di dunia. Berikut rangkumannya:

Prancis Izinkan Booster Vaksin Corona untuk Usia 18 Tahun ke Atas

Ilustrasi ibu hamil lakukan vaksinasi atau divaksin. Foto: Shutter Stock
Prancis memperluas cakupan pemberian vaksin corona dosis ketiga (booster). Seluruh orang dewasa berusia 18 tahun ke atas diizinkan untuk menerima dosis tambahan tersebut.
Kabar ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, pada Kamis (25/11). Mereka akan bisa mendapatkan suntikan dosis ketiga ini pada lima bulan usai divaksinasi dosis kedua.
ADVERTISEMENT
“Nasib kita masih berada di tangan kita semua,” kata Veran di sebuah konferensi pers, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Keputusan ini diambil untuk menekan laju penyebaran COVID-19 di tengah gelombang pandemi kelima yang dialami Prancis.

Presiden Ceko, Milos Zeman, Positif COVID-19

Presiden Ceko, Milos Zeman. Foto: David W Cerny/REUTERS
Presiden Republik Ceko, Milos Zeman, terkonfirmasi positif COVID-19 pada Kamis (25/11). Padahal, Zeman baru saja keluar dari rumah sakit setelah menjalani perawatan selama enam pekan akibat penyakit komplikasi.
Dikutip dari Reuters, presiden berusia 77 tahun ini sudah menerima tiga suntikan vaksin COVID-19.
Sejumlah media lokal melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Zeman tidak menunjukkan gejala COVID-19.
Akibat terkonfirmasi positif, Zeman dibawa kembali ke Central Military Hospital. Ia keluar dari RS pada Kamis (25/11) pagi. Pada malam hari, ia menjalani tes corona di kediamannya di daerah Lany, Kota Praha bagian barat.
ADVERTISEMENT

Kasus COVID-19 Melonjak, Ceko Tetapkan Kebijakan Pembatasan Baru

Seorang wanita mengenakan masker melewati poster almarhum Li Wenliang, seorang dokter mata China yang meninggal karena virus corona di Praha, Republik Ceko, Foto: REUTERS / David W Cerny
Republik Ceko tengah mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang cukup buruk. Pada Kamis (25/11), Pemerintah pun menerapkan kebijakan pembatasan baru untuk menekan laju penyebaran virus.
Dikutip dari Reuters, seluruh bar dan klub malam diharuskan tutup pada pukul 10 malam. Pasar-pasar Natal juga dilarang untuk buka. Jumlah warga yang bisa menghadiri acara kebudayaan atau olahraga juga dibatasi, yaitu maksimal 1.000 orang.
Sebelum datangnya pembatasan baru ini, Pemerintah Ceko sudah lebih dulu melarang orang-orang yang belum divaksin untuk mengunjungi tempat publik, seperti pub, restoran, bioskop, salon, dan gym.
Namun, Pemerintah Ceko tidak menetapkan lockdown seperti yang diterapkan di negara tetangga, yakni Austria dan Slovakia.

Inggris Waspadai Varian Baru Corona yang Ditemukan di Afsel

Menyusul penemuan varian baru virus corona B.1.1.529 di Afrika Selatan (Afsel), Inggris langsung meningkatkan kewaspadaan. Mereka melarang sementara penerbangan dari Afsel dan lima negara Afrika lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (25/11), Inggris mengumumkan larangan penerbangan dari Afsel, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Lesotho, dan Eswatini akan berlaku mulai Jumat (26/11) pukul 12 siang waktu setempat.
Khusus bagi warga negara (WN) Inggris yang pulang dari Afsel dan kelima negara itu, mereka boleh masuk dengan syarat harus langsung menjalani karantina.

Hong Kong Temukan Dua Kasus Varian Baru Corona B.1.1.529

Partikel virus SARS-CoV-2. Foto: NIAID Integrated Research Facility (IRF) via REUTERS
Varian baru virus corona B.1.1.529, yang ditemukan menyebar di Afrika Selatan (Afsel), teridentifikasi di Hong Kong. Varian tersebut dibawa oleh seorang turis yang baru kembali dari Afsel.
Dikutip dari Straits Times, Pusat Perlindungan Kesehatan (Centre for Health Protection, CHP) Hong Kong mengidentifikasi dua kasus B.1.1.529.
Yang pertama adalah seorang pria berusia 36 tahun, disebut dengan “Kasus 12388”. Ia berada di Afsel sekitar tiga pekan, yakni dari 22 Oktober hingga 11 November.
ADVERTISEMENT
Sebelum keberangkatan dari Hong Kong ke Afsel, hasil tes PCR pria ini negatif. Pun dengan hasil tes pada saat kembali ke Hong Kong.
Namun pada 13 November, hasil tes corona pria tersebut positif. Saat itu, ia tengah menjalani karantina di Regal Airport Hotel. Pria ini kemudian menularkan kepada satu orang lainnya yang dikarantina di kamar sebelah.
The Washington Post melaporkan, kasus kedua itu adalah pria berusia 62 tahun yang baru tiba dari Kanada. Dalam keterangan CHP, ia disebut sebagai “Kasus 12404”.
Dalam keterangan resmi CHP, pemeriksaan whole genomic sequencing oleh University of Hong Kong menunjukkan kedua kasus itu memiliki urutan genetik yang serupa. Virus tersebut tergolong ke dalam varian B.1.1.529.
ADVERTISEMENT
“Urutan genom keduanya serupa dengan yang ditemukan di Afrika Selatan dan Botswana, mendukung bahwa kasus 12388 yang tiba di Hong Kong dari Afrika Selatan adalah kasus indeks (penunjuk),” tulis CHP dalam keterangannya pada Kamis (25/11), dikutip kumparan.
Menurut CHP, B.1.1.529 ini diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai “Varian di Bawah Pengawasan” (Variants under Monitoring).

3 Kasus COVID-19 Muncul di Shanghai, 500 Lebih Penerbangan Dibatalkan

Pekerja medis mengambil sampel swab dari seorang anak untuk diuji virus corona di Distrik Ganzhou, di Zhangye, China. Foto: STR / AFP
Sebanyak tiga kasus virus corona muncul di Shanghai China. Kemunculan kasus memicu pembatalan penerbangan hingga penutupan sekolah.
Keterangan otoritas kesehatan Shanghai tiga kasus tersebut dibawa oleh sekelompok orang yang baru pulang dari Shuzhou pekan lalu. Mereka sudah divaksin dosis penuh.
Akibat ditemukannya tiga kasus baru COVID-19, lebih dari 500 penerbangan di dua bandara Shanghai dibatalkan pada Jumat (26/11/2021).
ADVERTISEMENT
Pemerintah setempat juga menginstruksikan pembatalan seluruh kegiatan wisata. Shanghai merupakan salah satu pusat bisnis dan wisata di China.
Kemunculan tiga kasus baru turut memicu penangguhan layanan rawat jalan di enam rumah sakit di Shanghai.
ADVERTISEMENT