Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kabar Corona Dunia: Kasus Pertama Omicron di Kamboja; Korsel Pecah Rekor
16 Desember 2021 8:07 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 belum berakhir. Kini sejumlah negara di dunia berusaha mencegah masuknya varian baru virus corona, yakni varian Omicron.
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum sejumlah berita mengenai COVID-19 di dunia . Berikut rangkumannya:
Wanita Hamil Jadi Kasus Pertama Varian Omicron di Kamboja
Kamboja melaporkan penemuan pertama kasus varian Omicron. Varian corona itu menginfeksi pelaku perjalanan asal Ghana.
"Wanita 23 tahun itu tiba dari Ghana via Dubai dan Bangkok," ucap Kementerian Kesehatan Kamboja seperti dikutip dari Reuters.
Mereka menambahkan, wanita tersebut sedang hamil 15 pekan. Kini, kasus pertama Omicron tersebut tengah mendapat perawatan intensif.
Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan. Varian itu juga telah ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura hingga Malaysia.
Sampai saat ini WHO masih meneliti seberapa parah varian Omicron. Kendati demikian, WHO telah mengklasifikasikan Omicron sebagai varian of concern.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kamboja sendiri saat ini sedang mengalami tren penurunan kasus COVID-19.
Penambahan Corona di Korsel Pecah Rekor
Korea Selatan (Korsel) melaporkan penambahan kasus COVID-19 terbesar sepanjang pandemi virus corona. Kini, pemerintah setempat mempertimbangkan kembali memberlakukan pembatasan kegiatan.
Pada Selasa (14/12/2021), muncul 7.850 kasus COVID-19 di seluruh Negeri Ginseng. Kasus baru turut menginfeksi warga yang sudah divaksin.
Kondisi diperparah dengan jumlah pasien gejala berat mencapai 964. Angka itu juga merupakan yang terbesar selama pandemi COVID-19.
Dengan penambahan 7.000 lebih kasus, total infeksi corona di Korsel naik ke angka 536.495. Sebanyak 4.456 di antaranya meninggal dunia.
Menurut keterangan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel kewaspadaan mesti segera ditingkatkan. Sebab, 128 kasus varian Omicron sudah ditemukan di Korsel.
ADVERTISEMENT
PM Korsel Kim Boo-kyum mengatakan, beberapa rencana pembatasan kegiatan yang bakal diberlakukan termasuk jam malam dan pelarangan kerumunan.
Jika disetujui, pembatasan kegiatan akan mulai berlaku Jumat (17/12/2021) mendatang, demikian dikutip dari Reuters.
Selain pembatasan kegiatan, Pemerintah Korsel akan mempercepat pemberian booster vaksin.
Lonjakan kasus COVID-19 di Korsel sendiri berlangsung di tengah tingginya angka vaksinasi. Sampai akhir 2021 sudah 94 persen warga dewasa Korsel menerima dua dosis vaksin COVID-19.
Cegah Penyebaran Varian Omicron, Kanada Akan Perketat Syarat Masuk Warga Asing
Kanada akan mempersulit izin masuk bagi warga asing. Langkah tesebut diambil untuk menangkal penyebaran varian Omicron.
Media Kanada CBC memberitakan, pengumuman pengetatan syarat masuk rencananya akan disampaikan pada Rabu (15/12/2021) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Langkah yang diambil termasuk melarang warga asing pelaku perjalanan non-esensial masuk ke Kanada. Larangan turut pula berlaku bagi warga Amerika Serikat.
Sedangkan, bagi pelaku perjalanan yang boleh masuk Kanada, karantina ketat harus dijalani. Pelaku perjalanan, termasuk warga dan permanent resident, juga wajib menjalani tes corona.
Saat ini PM Kanada Justin Trudeau sedang membahas aturan tersebut bersama seluruh pemimpin provinsi.
Sebelum aturan baru ini berlaku, Kanada terlebih dulu melarang masuk pelaku perjalanan dari 10 negara Afrika. Afrika merupakan tempat lahir varian Omicron.
Langkah ketat diambil karena varian Omicron sudah menyebar di Kanada. Bahkan kemunculan varian itu telah terjadi sejak November 2021.
Inggris Hapus 11 Negara dari Daftar Merah Risiko Tinggi Varian Omicron
ADVERTISEMENT
Pemerintah Inggris akan menghapus 11 negara dari daftar merah risiko tinggi penularan COVID-19 khususnya varian Omicron mulai Rabu (15/11). Keputusan itu diambil karena varian Omicron sudah dominan di Inggris.
"Pemerintah akan menghapus 11 negara dari daftar merah perjalanan COVID-19 mulai Rabu karena sekarang ada transmisi komunitas Omicron di Inggris," kata Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid dikutip dari Reuters.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan dan Hong Kong. Tercatat saat ini ada 4.500 kasus varian Omicron di Inggris. Bahkan 1 pasien meninggal akibat varian ini.
Sebelumnya, Inggris memasukkan 11 negara di Afrika ke daftar merahnya sejak akhir November demi mencegah varian Omicron.
Artinya, hanya WN Inggris atau penduduk yang datang dari negara-negara tersebut yang diizinkan masuk dan harus dikarantina di sebuah hotel.
ADVERTISEMENT
Rincian dari 11 negara itu yakni Angola, Botswana, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Nigeria, Afrika Selatan, Zambia, dan Zimbabwe.
"Sekarang ada transmisi komunitas Omicron di Inggris dan Omicron telah menyebar begitu luas di seluruh dunia, daftar merah perjalanan sekarang kurang efektif dalam memperlambat serbuan Omicron dari luar negeri," kata Javid.
"Kami akan menghapus semua 11 negara dari daftar merah perjalanan efektif mulai pukul 4 pagi besok," tambah dia.
Meski begitu, Inggris masih akan mewajibkan semua pelancong yang masuk melakukan PCR atau tes aliran lateral cepat maksimum 48 jam sebelum keberangkatan. Kebijakan ini akan dievaluasi pada Januari 2022.