Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kabareskrim soal 404 Not Found: Jokowi Tak Berkenan Responsif soal Kritik
19 Agustus 2021 15:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Mural bergambar mirip Presiden Jokowi dengan tambahan tulisan '404: Not Found' di Jalan Pembangunan I, Kelurahan Bayu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, membuat heboh. Mural itu lalu dihapus dan pembuatnya diburu polisi.
ADVERTISEMENT
Ada pula pria di Tuban ditangkap karena berjualan kaus dengan nada desain serupa. Hal ini memunculkan kesan Polri begitu reaktif ketika menyangkut soal Presiden Jokowi.
Terkait hal itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menegaskan, Presiden Jokowi memang sudah memberikan arahan, tapi bukan untuk reaktif. Jokowi justru tidak memperkenankan polisi bersikap responsif untuk urusan seperti mural dan kaus 404 Not Found itu.
“Presiden tidak berkenan bila kita responsif terhadap hal-hal seperti itu. Bapak Kapolri selalu mengingatkan kita dan jajaran terutama dalam penerapan Undang-undang ITE,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (19/8).
Mantan Kapolda Sumut itu tak terlalu mempermasalahkan mural tersebut. Namun, Dia mengingatkan jangan sampai niat memberikan kritik justru berujung pada fitnah.
ADVERTISEMENT
“Kritis terhadap Pemerintah saya rasa enggak ada persoalan,” ujar Agus.
Sebelumnya, digambarkan pada dinding dengan ukuran 2 x 1 meter, sosok mirip Jokowi tersebut berwarna abu-abu, hitam dan putih, dengan bagian mata yang diberikan garis merah tebal bertuliskan '404:NOT FOUND'.
Namun, kini gambar tersebut pun telah dihapus pihak kepolisian setempat lantaran dikhawatirkan dapat menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.
Gambar wajah mirip Jokowi dicat hitam, sedangkan mural di kiri kanannya tetap seperti semula.
"Sudah dihapus sejak kemarin Kamis (12/8) oleh petugas setempat. Kami lihat gambar mirip Presiden RI (Jokowi). Dan itu sebagai lambang negara dan pimpinan tertinggi, makanya kami lakukan langkah itu untuk menghindari adanya penafsiran yang salah," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, Jumat (13/8).
ADVERTISEMENT