Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kader di Bangka Belitung Tumbang Melawan Kotak Kosong, PDIP Terpukul
29 November 2024 17:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengejutkan PDIP. Sebab, kader mereka di dua kab/kota tumbang melawan kotak kosong.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Maulan Aklil dan Masugus Hakim calon walikota dan wakil wali kota Pangkalpinang. Juga pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bangka, Mulkan dan Ramadian.
Ketua DPD PDIP Bangka Belitung Didit Srigusjaya mengatakan, kekalahan dua kader mereka pukulan telak.
"Saya rasa ini merupakan pukulan bagi kami sebagai kader PDI Perjuangan, namun dalam hal ini. Kami tidak bisa menyalahkan siapa pun," kata Didit Srigusjaya ketika di wawancara, Jumat (29/11).
Untuk Pangkalpinang, PDIP maju bersama Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PPP, Perindo, PKS, dan PAN. Sementara di Bangka, kader PDIP juga didorong PKS, Golkar, dan PPP.
"Kita tidak bisa salahkan partai pengusung maupun pendukung. Dan kami pun merasa mereka sudah bergerak semaksimal mungkin dan para calon pun sudah melakukan hal yang sama, tapi inilah hasil demokrasi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di balik itu, menurutnya, masih ada kesempatan di Pilkada ulang, pada bulan Desember 2025 nanti.
"Kita berharap, baik Pak Mualan Aklil maupun pak Mulkan, jangan berkecil hati, karena Desember 2025 nanti, akan ada Pilkada ulang, untuk Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka," ujar Didit Srigusjaya.
Didit menambahkan, pada tanggal 1 Desember nanti, DPD PDI Perjuangan Provinsi Bangka Belitung, juga akan memanggil pengurus DPC Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.
"Nanti tanggal 1 Desember 2024, DPD PDIP akan memanggil pengurus DPC Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka, untuk melakukan evaluasi dan ingin mempertanyakan penyebab kedua kader kita yang harus kalah melawan kotak kosong," ungkap Didit Srigusjaya.