Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kades Wadas soal Pengukuran Lahan: Warga Semula Menolak, Minta Tanah Diukur
14 Juli 2022 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala Desa Wadas Fachri Setyanto mengeklaim pengukuran bidang tanah, inventarisasi dan identifikasi tanam tumbuh di Desa Wadas oleh Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Proyek Bendungan Bener berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Fachri mengatakan, situasi di Desa Wadas kondusif dan jauh dari ketegangan. Bahkan, sejumlah warga yang dulu menolak kini justru meminta tanahnya ikut serta diukur.
"Bahkan warga yang semula menolak sekarang malah minta ikut diukur. Semua sukarela. Tidak benar bila disebut ada tekanan dari kelompok preman dan sebagainya," ujar Fachri dalam keterangan tertulis, Kamis (14/7).
Ia pun mempersilakan semua pihak untuk mengamati situasi Wadas terkini secara langsung. Ia menegaskan, situasi kondusif di Wadas sudah terjadi sejak dulu.
"Pada dasarnya warga desa kami ini baik-baik. Mereka petani dan peladang yang tidak pernah ada masalah sejak dulu, sebelum hadirnya pihak-pihak luar," imbuh dia.
Sementara itu, staf BPN Purworejo, Tukiran, menyebut jumlah bidang tanah yang diukur justru mengalami kenaikan dari rencana semula.
ADVERTISEMENT
"Jadwal kegiatan kan mulai 12-15 Juli. Ada pemekaran dari target semula. Hingga hari Rabu, target pengukuran 105 tapi bertambah menjadi 144 bidang. Hal ini disebabkan ada warga yang tiba-tiba mendatangi tim pengukur dan minta agar tanahnya ikut diukur. Akhirnya, petugas di lapangan mau tidak mau mengukur lahan warga tersebut. Masalah administrasi akan diurus belakangan. Yang terpenting kemauan mereka kita ikuti dulu," kata Tukiran.
Di sisi lain, Kapolres Purworejo, AKBP Fahrurozi menegaskan, pengamanan kegiatan pengukuran, inventarisasi dan identifikasi di Wadas atas dasar permintaan dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO).
"Pengamanan dilakukan oleh Polres dibantu TNI. Sedangkan pembagian tugas Inventarisasi dan Identifikasi dibagi 5 tim, masing masing tim berjumlah 14 orang yang terdiri dari 2 orang Pengukur (BPN), 2 orang Bangunan (PUPR), 4 orang tanam tumbuh (Dinas Pertanian), 2 orang Polri dan 4 orang pendamping dari warga Wadas," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Ia pun membantah bila kegiatan inventarisasi dan pengukuran diwarnai intimidasi dan ketegangan.
"Semua tidak benar. Pengamanan kita komunikasikan dengan semua pihak termasuk dengan kelompok yang semula menolak. Semua kegiatan berjalan lancar dan saya mengucapkan terima kasih atas dukungannya," kata Fahrurozi.