Kadis Kehutanan DKI: Tanaman di Kalijodo Kering karena Musim Kemarau

20 Juli 2018 16:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Taman Kalijodo. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Taman Kalijodo. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo yang menjadi lokasi favorit warga untuk berwisata kini tidak terurus. Mulai dari tumbuhan yang kering dan beberapa fasilitas terlihat rusak, seperti lintasan BMX hingga arena skateboard.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Djafar Muchlisin mengakui tanaman dan rerumputan di Kalijodo kering karena sedang musim kemarau. Ia memastikan setiap hari petugas dari Sudin Kehutanan Jakarta Utara menyirami tanaman-tanaman itu setiap hari.
"Masalahnya memang lagi musim kering. Tetapi penyiraman tetap dilakukan sehari dua kali. Cuma memang Kalijodo tanahnya gersang, enggak subur. Dari awal kan itu puing batu. Tapi tetap dilakukan penyiraman," ujar Djafar saat dihubungi kumparan, Jumat (20/7).
Kondisi Taman Kalijodo. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Taman Kalijodo. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Selain masalah musim kemarau, Djafar menyebut tanaman masih disiram menggunakan air asin. Padahal, tanaman lebih baik disiram dengan air tawar. Tak jarang mereka harus mengambil air dari kali di sekitar lokasi atau dari arah selatan Jakarta dengan menggunakan truk tangki.
ADVERTISEMENT
"Rencana kita ingin harus pakai air PAM. Air PAM nanti di tahun 2019 kita pasang saluran air PAM khusus penyiraman. Yang ada sprinkle otomatis itu," ucap dia.
Namun, Djafar mengakui tanaman yang rusak juga diakibatkan perilaku masyarakat yang kurang menjaga dengan baik. Warga yang kerap mengadakan bazar rakyat sering menjajakan dagangannya di area hijau.
"Pemanfaatannya oleh masyarakat banyak bazar. Sehingga bazar banyak merusak dan mengganggu rumput. Banyak yang izin melakukan bazar rakyat, itu termasuk yang membuat kondisi di lapangan agak semrawut," kata Djafar.
Kondisi Taman Kalijodo. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Taman Kalijodo. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
"Permasalahannya adalah etika. Rumput, pohon sudah tumbuh, tapi kita kurang kontrol soal pengunjung yang membeludak. Kegiatan yang tak bisa kita larang sehingga rumput rusak," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Kasudin Kehutanan Jakarta Utara, Muhammad Iqbal. Menurutnya, agak sulit untuk mengubah perilaku masyarakat agar berperilaku tertib dan menjaga kebersihan lingkungan.
Lebih lanjut, Iqbal menuturkan pihaknya telah memasang pagar bambu agar menghindari tanaman terinjak lagi.
"Makanya sekarang bisa dilihat ada pagar pakai bambu. Karena kami tanam tanaman di situ, tumbuh malah diinjek lagi. Makanya kita coba tanam pagar," ujar Iqbal.
Ia juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan DKI agar bazar rakyat dipindahkan ke area yang tidak menggunakan area hijau dan jalanan.
"Saya tadi usul bazar enggak di area hijau, di amphitheatre yang ada atapnya. Saya tadi lapor ke Pak Kadis, enggak lagi di area hijau atau di jalur jalan," tutup Iqbal.
ADVERTISEMENT