Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kadis SDA DKI Duga Pencuri Kabel Fiber Komplotan yang Sama dengan 2016
22 Maret 2018 15:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Gulungan kulit kabel kembali ditemukan di gorong-gorong Balai Kota DKI Jakarta . Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan peristiwa serupa pernah terjadi pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Teguh menjelaskan pihaknya sudah menangani kasus 2016 itu sehingga di tahun 2017 bersih dan tak lagi ditemukan pencurian kabel. Tetapi kasus serupa kembali muncul di tahun 2018.
“Tiba-tiba di 2018 ini muncul lagi. Makanya ketika kita sedang melakukan penyisiran, pembersihan, dari mulai (Jalan) Medan Merdeka Utara, Selatan, Barat, Timur, Kebon Sirih. Begitu persis di depan Lemhannas itu kita temukan lagi,” kata Teguh saat dihubungi wartawan, Kamis (22/3).
“Dan mereka kelihatannya mungkin menganggap bahwa ini sudah steril, sudah aman. Ketika pasukan biru kita sedang menyisir lokasi yang dimaksud kita temukan ada lagi pencurian kabel fiber optiknya, jadi ada tembaga di dalem,” tambahnya.
Teguh menjelaskan motif kejadian itu sama dengan tahun sebelumnya, yaitu diambil tembaganya karena harga di pasar mencapai Rp 300 ribu per kilogram. Sedangkan kabelnya sengaja ditinggalkan di gorong-gorong karena harganya murah.
ADVERTISEMENT
“Mereka enggak ngamanin (kabel). Mereka meletakkan kulit kabelnya itu di situ, jadi sampah, yang akhirnya menghambat saluran air kita. Makanya kita angkat, sudah tuntas sih, hari Selasa (20/3) kemarin sudah tuntas sampai 3 truk kita angkat. Tidak sebanyak tahun 2016,” terang Teguh.
Teguh memperkirakan bahwa pelaku pembuangan kabel itu merupakan komplotan yang sama seperti tahun 2016. Saat itu, kata Teguh, ada 9 orang yang sudah ditahan. Pihaknya menyerahkan kepada kepolisian untuk membantu penindakan dan pengawasannya, sebab lokasi tersebut juga dekat dengan Istana Negara.
“Jadi kalau saya lihat sih memang ada spesialis curi kabel itu. Nah inilah tugas kita makanya disisir hal seperti itu. Kalau untuk menyangkut masalah tindak pidananya, itu urusan kepolisian,” ungkap Teguh.
ADVERTISEMENT