Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kak Seto Kunjungi Siswi SD di Gresik yang Buta karena Tusukan Bakso Seniornya
24 September 2023 19:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mengunjungi kediaman SAH (8), siswi SD Negeri Gresik yang buta karena dicolok tusuk bakso oleh seniornya, Minggu (24/9).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya, Kak Seto ingin mengetahui seberapa jauh perkembangan psikologis SAH. Setelah terlibat insiden pilu yang dialaminya.
"Yang paling penting kami sudah gembira bisa bertemu dengan sang anak," kata Seto setelah bertemu SAH, di Menganti, Gresik, hari Minggu (24/9).
Dari pantauan sementara sejauh ini, Kak Seto gembira melihat perkembangan dari SAH. Dia mengaku bersama SAH sudah 'gayeng' bersama, menyanyikan 3 buah lagu anak anak
"Berdialog, mengajak bernyanyi dan ia tampak spontan sekali tadi. Si anak (SAH) cerdas, dan cukup ceria, cukup komunikatif," ujar kak Seto
Kak Seto bersama SAH menyanyikan tiga lagu anak. "Tadi bernyanyi bersama. Nyanyi Balonku, Di sini Senang, dan Bintang Kecil," jelasnya.
Menurut Seto, kondisi nyaman seperti itu yang harus tetap dijaga, oleh orang - orang di sekitar SAH di lingkungan tempat SAH tinggal.
ADVERTISEMENT
"Paling penting sekarang, ciptakan lingkungan psikologis yang aman dan nyaman. Ramah kepada anak untuk tujuan memulihkan kondisi psikologisnya," paparnya.
SAH Ingin Jadi Polwan
SAH, lanjut kak Seto, cita-citanya adalah polisi wanita (polwan). Sehingga, di sini kita orang terdekat harus benar benar menjaga kepulihannya.
"Sehingga betul betul membuat anak tubuh berkembang optimal. Karena siapa tahu nanti ada dia (SAH) menjadi polwan yang bisa menjadi Kapolda atau Kapolri," terang Seto.
Sementara berkaca dari kasus ini, kak Seto turut menggantungkan harapannya supaya Gresik menjadi daerah yang ramah terhadap anak.
"Harapan ini ciptakan Gresik yang layak anak. Yang ramah anak. Dan tidak ada lagi bentuk-bentuk kekerasan, baik itu di sekolah, di lembaga, di tempat tempat ibadah, mungkin juga di RT RW nya, dan lain sebagainya. Betul betul menuju ke Gresik yang layak anak pada tingkat yang paling tinggi," tutupnya
ADVERTISEMENT