Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9

ADVERTISEMENT
Gurih dan kesegaran kuah bakso seolah menghapus hidangan penuh santan, yang lumrah disajikan kala Lebaran. Bakso juga kudapan relatif ringan, daripada sajian khas Lebaran lainnya.
ADVERTISEMENT
Kira-kira itulah yang dirasakan Neneng (38), mengapa ia jajan bakso pada malam hari di suasana Lebaran. Neneng membeli 3 porsi bakso di gerobak Bang Irfan (36) yang ada di seberang Halte Raden Saleh 1, Jakarta Pusat, Senin (31/3).
"Bosan habisnya makan opor dari pagi," ujar Neneng saat menunggu pesanannya.
Irfan adalah tetangganya di Gang 9 yang terletak di kawasan Cikini. Membeli bakso darinya, bagi Neneng, sebagai bentuk berbagi berkat saat Lebaran.
"Iya kita tetanggaan," tawa Ifan mengkonfirmasi jawaban Neneng.
Mengapa Tukang Bakso Tetap Buka Saat Lebaran?
Ifan adalah 1 dari 3 tukang bakso yang terlihat kumparan tetap berjualan pada malam hari saat Lebaran di kawasan Jakarta Pusat.
Alasan mereka tetap buka kebanyakan sama, yakni biar tetap mendapatkan uang karena tak pulang kampung saat Lebaran ini.
ADVERTISEMENT
Kata Ifan, ia baru akan pulang saat Idul Adha.
Di saat pulang nanti, Ifan mengatakan ada acara keluarga. Alhasil agar tak bolak-balik, ia menunda kepulangannya.
Ifan berjualan dibantu istrinya. Sesekali bergantian ambil peran antara yang melayani pembeli dengan yang mencuci piring. Ia mengaku, baksonya lebih laris pada Lebaran ini daripada hari biasanya.
"Ya alhamdulillah, biasanya banyak bengong," jawab Ifan.
Lapaknya tidak sepi, pembeli datang silih berganti. Dari beberapa yang ditanya kumparan kebanyakan mengaku tak pulang kampung karena seperti Neneng, mereka warga Jakarta.
Ifan menjual seporsi baksonya yang berisi 5 bakso kecil, 1 bakso lebih besar, dan lengkap dengan mi keriting warna kuning dan bihun beningnya.
Beda dari 2 tukang bakso yang dijumpai kumparan, Ifan menyediakan pembayaran cashless, meski ia hanya berdagang seadanya di pinggir trotoar.
ADVERTISEMENT
Sesekali, terlihat pembeli yang mengenalnya melontarkan ucapan selamat Lebaran. "Eh Pak Haji, mohon maaf lahir batin, pak," ujar Ifan saat sosok bergamis lewati gerobaknya.
Dia mengaku baru buka jam 4 sore, usai selesai memasak semua bahan dagangannya bersama sang istri. Ayah beranak 1 itu mengaku akan berdagang hingga termos nasi berukuran sekitar 10 liter itu habis.