Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kanye West Niat Nyapres Lagi pada 2024, Bujuk Trump Jadi Cawapres
26 November 2022 9:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Penyanyi rap kenamaan, Kanye West , mengindikasikan akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) pada Kamis (24/11).
ADVERTISEMENT
Dia sedang berusaha membujuk mantan Presiden AS, Donald Trump, untuk menjadi pasangannya. West awalnya mengunggah sebuah simbol dengan tulisan 'Ye' dan angka 24—yang mewakili tahun pilpres berikutnya—melalui akun resminya di Twitter.
Dia kemudian mengunggah rekaman pertemuan di rumah Mar-A-Lago milik Trump di Negara Bagian Florida. West terlihat ditemani nasionalis kulit putih terkemuka, Nick Fuente, saat menemui Trump.
"Saya pikir hal yang paling mengganggu Trump adalah saya memintanya untuk menjadi wakil presiden saya," ungkap West, dikutip dari AFP, Sabtu (26/11).
"Trump mulai meneriaki saya di meja, memberi tahu saya bahwa saya akan kalah. Saya bilang, tunggu Trump, Anda sedang berbicara dengan Ye," Lanjut dia.
Setelah kalah dari Joe Biden dalam pemilu 2020, Trump berusaha membatalkan hasil pemungutan suara.
ADVERTISEMENT
Para pendukungnya bahkan menyerbu Gedung Kapitol untuk membatalkan hasil pilpres pada 6 Januari 2021. Pekan lalu, Trump mengumumkan akan mencalonkan diri kembali pada 2024.
Walau begitu, dia mengesampingkan pertemuannya baru-baru ini dengan West. Dia menggambarkan pembicaraan mereka seolah tidak penting dalam sebuah unggahan pada Jumat (25/11).
Melalui platform sayap kanan Truth Social, dia menyebut keduanya lebih membahas bisnis daripada politik. Trump mengatakan, West meminta saran mengenai kesulitan-kesulitannya.
"[West] seharusnya tidak mencalonkan diri sebagai Presiden karena setiap pemilih yang mungkin Anda miliki harus memilih TRUMP," tulis Trump di Truth Social.
Trump menerangkan, mereka mengadakan makan malam bersama di Mar-a-Lago pada Selasa (22/11). West terlebih dahulu menelepon Trump untuk menjadwalkan agenda tersebut.
ADVERTISEMENT
"[West] tiba-tiba muncul bersama tiga temannya, yang tidak saya kenal sama sekali," kata Trump.
West mulai berkecimpung dalam politik ketika dia mencalonkan diri dalam pilpres 2020. Tetapi, dia terlambat mengumumkan kampanyenya sehingga tidak muncul di enam negara bagian.
Dalam satu-satunya kampanye yang dia lakukan, West menangis ketika membahas aborsi. Pada akhirnya, West hanya terdaftar sebagai capres di 12 negara bagian AS.
Kurang dari 70.000 suara diberikan kepada West, menempatkannya di posisi ketujuh. Kini, West mungkin serius mencalonkan diri atau hanya sedang mencari publisitas setelah rentetan skandal.
West tengah menghadapi sejumlah kontroversi, termasuk akibat mengenakan kaus 'White Lives Matter' saat Paris Fashion Week. Ungkapan ini telah diadopsi oleh kelompok rasis sejak 2015.
ADVERTISEMENT
West juga tidak henti melontarkan komentar antisemitisme di media sosial maupun wawancara televisi. Perancang busana ini mengeklaim, pengkritiknya dibayar oleh komplotan rahasia Yahudi.
Awal pekan ini, Rolling Stone melaporkan West menggunakan pornografi dan intimidasi hingga menciptakan lingkungan buruk bagi karyawan Adidas yang mengerjakan sepatu merk Yeezy miliknya.
"Kami menanggapi tuduhan ini dengan sangat serius dan telah mengambil keputusan untuk segera meluncurkan penyelidikan independen atas masalah tersebut untuk menangani tuduhan tersebut," jelas pernyataan Adidas.